JAKARTA - “Satu dari lima program kerja Pertamina di tahun 2015 ini adalah mendukung efisiensi. Dan keadaan ini diprediksi mungkin akan berlangsung sekitar 2 sampai 3 tahun. Jadi tolong siap-siap agar semuanya mengencangkan ikat pinggang. Semuanya akan diminta untuk memberikan kontribusi pada perusahaan. ”
Demikian dikatakan oleh SVP Asset Management Gathot Harsono ketika membuka Rapat Koordinasi Asset Management 2015 di Lantai 21 Gedung Utama, Kamis (12/2). Selain dihadiri SVP Asset Management, Rakor tersebut juga dihadiri VP Asset Operation Benny Ishanda, VP Asset Strategy Invesment & Divestment Himawan, VP PEG Jun Riyanto, dan jajaran manajemen AM lainnya.
Gathot dalam sambutannya memberikan gambaran berkaitan dengan situasi harga minyak yang terus turun dan akibatnya pada bisnis global, termasuk pengaruhnya pada Pertamina. “Melihat kondisi hulu dan hilir saat ini, Asset Management diharapkan juga bisa memberikan kontribusi keuntungan pada perusahaan,” tegasnya.
Usai pembukaan, Gathot mengatakan Rakor ini diadakan untuk memberikan semangat pada pekerja Assset Management dalam bekerja, karena begitu banyak persoalan berkaitan dengan aset. “Tantangan untuk Asset Management ke depan ini semakin berat. Karena itu saya ingin membangun keterpaduan agar kami bersama-sama dapat mengelola aset ini dengan memberikan nilai tambah yang lebih untuk Pertamina,” katanya.
Gathot mengakui, kendala yang dihadapi saat ini adalah bagaimana meng-generate revenue dari aset-aset yang permasalahannya cukup kompleks. Selain itu, karena bisnis aset masih baru, seringkali ditemukan keraguan pada prosedur dan tata cara yang harus dilakukan.
Sekitar 60-an peserta dari fungsi Asset Management Marketing Operation Region (MOR) I – VIII dan Refnery Unit (RU) II – VII mengikuti acara ini. Gathot juga berharap di masa depan, unit-unit dibawah Hulu bisa mengirimkan stafnya yang menangani aset.•URIP