YOGYAKARTA – PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah pengawasan SKK Migas, mempunyai tugas mencari sumber minyak dan gas demi mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan. Mendapatkan amanah Negara berupa wilayah kerja terluas di Indonesia, Pertamina EP (PEP) masih mempunyai banyak peluang untuk meningkatkan angka produksi.
Pada tahun 2019, PEP mencatat kinerja positif angka produksi minyak sebesar 82.213 BOPD dan produksi gas sebesar 959 MMSCFD. Dari hasil tersebut, PEP pun berhasil meraup laba sebesar USD 654Juta. Pencapaian tersebut menjadikan PEP peringkat tiga sebagau produsen minyak dan gas bumi serta semakin agresif untuk meningkatkan angka produksi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP Chalid Said Salim dalam acara Forum Sharing Teknologi Produksi yang dilaksanakan di Yogyakarta, Rabu (26/02).
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan membagikan pengalamannya kepada generasi milenial di PEP.
“Per Januari 2020, produksi minyak PEP berada di angka 80.773 BOPD dan gas berada pada angka 965 MMSCFD atau 100.4% dari angka target harian”, terang Chalid pada kesempatan tersebut.
Lebih lanjut beliau menerangkan strategi yang dijalankan untuk mencapai target tahun 2020 yang cukup menantang. “Kami akan tetap fokus untuk meningkatkan produksi, menahan laju decline dan menjaga kehandalan fasilitas produksi existing”.
Chalid berharap, dengan diadakannya Forum Sharing Teknologi ini para peserta dapat berbagi keberhasilan mereka mengimplementasikan teknologi baru di unit kerja masing-masing yang diharapkan dapat memudahkan serta memberikan keakuratan lebih baik bagi setiap proses operasi produksi.
“Tantangan untuk menjaga serta meningkatkan hasil produksi tidak lepas dari inovasi teknologi yang dilakukan direktorat kami. Melalui ajang ini diharapkan dapat menemukan teknologi baru guna menjawab tantangan dalam pencapaian target produksi yang ditetapkan, sesuai dengan tema ajang kali ini Production Operation Big Moves to Break the Limit.”
Strategi utama pencapaian Rencana Kerja 2020 antara lain menjaga dan meningkatkan kinerja HSSE, Eksekusi Program Kerja On Time On Budget On Schedule and On Return dengan mengimplementasikan Business Acceleration Program (BAP) secara konsisten, lebih agresif di awal tahun, menerapkan Good Change Management, meningkatkan budaya sharing dan sinergi, serta menerapkan cost effectiveness & cost efficiency.
Kehandalan operasional Perusahaan tentunya sejalan dengan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Komitmen Perusahaan terhadap HSSE dibuktikan dengan pencapaian jam kerja selamat tahun 2019 sebanyak 99.741.534 jam, Zero Fatality, serta Akumulasi Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,1.
Dalam misi menjalankan kegiatan operasional dengan tumbuh dan berkembang bersama lingkungan, PEP juga melaksanakan kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan di wilayah kerja Perusahaan. Implementasi nyata program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan mendapatkan penghargaan PROPER KLHK berupa 4 predikat proper emas dan 12 predikat proper hijau.
Sinergi baik dengan para pemangku kepentingan ini juga datang dari Sekjen Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto serta Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiranto dan Direktur Operasi 2 PT Pembangkitan Jawa - Bali, Miftahul Jannah sebagai panelis yang akan membagikan pengalamannya kepada para peserta di hari pertama kegiatan.
Pada hari kedua, kegiatan ini akan dihadiri oleh perwakilan IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) dan IAFMI (Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia) serta Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas dari Dirjen Migas Mustafid Gunawan.*PEP