JAKARTA – Problem pencemaran udara akibat penggunaan minyak diesel jenis fosil fuel pada mesin industri dan transportasi telah mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan. Karena itulah perlu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan renewable.
Bahan bakar alternatif yang dimaksud adalah Emulsion Diesel Fuel (Bahan Bakar Emulsi), yang merupakan hasil inovasi tim Research and Development (R&D) Pertamina. Bahan bakar emulsi ini terdiri dari air (10 – 20 persen) dapat ditambahkan ke dalam minyak diesel atau solar dan membentuk cairan emulsi yang homogeny
dan stabil untuk digunakan sebagai bahan bakar diesel yang ramah lingkungan.
Sr. Specialist III Renewable Energy Pertamina, Zarkoni Azis mengatakan dengan penggunaan bahan bakar emulsi ini pembakaran pada mesin mobil lebih sempurna karena ketika proses reaksi pembakaran di mesin, emisi gas buangnya juga lebih rendah dan suhu proses pembakarannya juga lebih rendah.Keuntungan lainnya, mobil yang menggunakan bahan bakar Emulsi ini tidak perlu mengubah atau modifikasi mesin mobil.
Jenis emulsifier (surfactant) tertentu digunakan untuk mencegah pemisahan minyak dan air, serta menjaga agar bahan bakar emulsi tetap satu fasa homogeny dan stabil. Solar emulsi hasil formulasi R&D Pengolahan Pertamina dipastikan homogen, stabil dan bersih.
Menurut Zarkoni selama ini polusi udara banyak disebabkan oleh penggunaan kendaraan diesel yang berbahan bakar solar. Sehingga bahan bakar emulsi menjadi salah satu jawaban mengurangi pencemaran udara. “Selain itu dapat memperbaiki combustion efficiency dan mengurangi emisi gas buang,”jelasnya
Bahan Bakar Emulsi ini dapat diaplikasikan untuk boiler atau steam generator, industrial furnace, diesel generator set, mesin kapal, diesel lokomotif,dll. Uji kinerja dan uji jalan 10.000 Km telah dilakukan pada spesifikasi kendaraan diesel keluaran tahun 2014 dan mesin diesel turbo yang diuji oleh Tim Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi (BTMP) -BPPT dan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB.•IRLI