Bangkitkan Semangat Kemandirian Energi di Pertamina Goes To Campus Universitas Mulawarman

Bangkitkan Semangat Kemandirian Energi di Pertamina Goes To Campus Universitas Mulawarman

7-PGTCSAMARINDA– Sebagai salah satu bentuk kepedulian di bidang pendidikan Pertamina mengadakan kegiatan Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2015. PGTC merupakan ajang rutin Pertamina mengunjungi perguruan tinggi di Indonesia dalam rangka menyampaikan informasi kepada akademisi tentang industri energi umumnya dan fungsi serta peran yang ada di Pertamina.

 

Kegiatan yang dikemas dengan talkshow tersebut meng­hadirkan pembicara kunci Anggota DPR Komisi VII Kurtubi, dan pembicara lainnya yakni Manager Eksternal Communication Pertamina Jekson Simanjuntak, Koordinator Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara serta Pakar Komunikasi Politik Effendy Ghazali, dipandu oleh Farhan.

 

Dalam sambutannya Rektor universitas Mulawarman Masjaya menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi di Kalimantan Timur yang merupakan lumbung sumber daya alam, namun kondisi masyarakat dan sarananya masih jauh dari yang diharapkan. Ia berharap dengan adanya diskusi ini dapat membuka wawasan ketahanan energi para akademisi dan mahasiswa.

 

Sementara itu, Kurtubi menyampaikan terkait minimnya kondisi wilayah yang menjadi lumbung sumber daya alam (SDA), karena undang-undang yang mengatur tentang penge­lolaan SDA sudah jauh dari pasal 33 UUD 1945. Dia menyontohkan tentang penerapan UU Migas No.22 tahun 2001 yang dianggapnya sebagai eksperimen yang dampaknya tidak menyejahterakan masyarakat. “Karena itu dengan tegas kami menolak eksperimen RUU Migas,” jelasnya.

 

Di lain pihak, pengamat Migas Marwan Batubara menyam­paikan bahwa potensi Kalimantan Timur yang begitu besar khusus­nya gas di Blok Mahakam juga perlu diupayakan agar dikelola perusahaan negara, agar hasilnya juga bisa dinikmati bangsa Indoensia secara maksimal.

 

Senada dengan narasumber lainnya, Manager External Communication Pertamina, Jekson Simanjutak menyampaikan untuk mencapai ketahanan energi nasional, dukungan kaum muda intelektual dan akademisi sangatlah penting. Kegiatan ini sebagai dorongan untuk berperan serta dalam menganalisa dan berpikir secara akademis, serta berjuang dan berkreasi dalam menyampaikan aspirasi maupun solusi terhadap tantangan ketersediaan energi bagi generasi mandating.•PRIYO/DSU

Share this post