MEDAN – Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) masih tertatih di masa pandemi COVID-19. Bank Indonesia perwakilan Sumut mencatat, Perekonomian pada triwulan II 2020 mengalami penurunan yang cukup tajam mencapai 0,43 persen dibandingkan triwulan I 4,67 persen. Diperlukan upaya bersama di berbagai sektor untuk mendukung pemulihan ekonomi tersebut.
Pertamina melalui Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumut untuk menggerakkan kembali perekonomian, salah satunya melalui pengoperasian Pertashop yang dikelola oleh pengusaha lokal.
"Setelah mengoperasikan lima Pertashop di Kabupaten Karo, Samosir dan Toba Samosir pada awal Juni lalu, kami kembali mengoperasikan tambahan lima Pertashop baru," ujar Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR I, Pada Jumat, 17 Juli 2020.
Pertashop yang menjual Pertamax secara resmi dan legal, kini hadir di Desa Pakpahan dan Desa Hutanagodang, Kabupaten Tapanuli Utara. Masyarakat di Desa Sinunukan III, Mandailing Natal, serta Desa Aek Korsik dan Desa Sei Sanggul, Labuhan Batu, juga telah menikmati bahan bakar berkualitas mulai Kamis, 16 Juli 2020, kemarin.
"Konsumsi Pertamax di Sumut terus menujukkan tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumut meningkat 3 persen dibandingkan Mei 2020," ujar Roby.
Hal tersebut berkontribusi langsung pada kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) Sumut. Tahun 2019, Pertamina MOR I menyumbangkan 874 miliar rupiah berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) bagi PAD Sumut. Setoran PBBKB itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai 860 miliar rupiah.
Helmi, pengelola Pertashop dari Desa Sinunukan III, berharap kenaikan konsumsi Pertamax dapat membantu perekonomiannya. "Kalau konsumsi Pertamax naik terus, tentunya Pertashop saya juga laku dan maju. Sehingga membantu perekonomian," kata Helmi.
Bagi warga sekitar, kehadiran Pertashop membawa manfaat, seperti Nurdin, warga Desa Sinunukan III, mengatakan selama ini dirinya mengkonsumsi BBM kualitas rendah, Premium, dengan harga tinggi dari pengecer.
"Sekarang sudah ada Pertashop, saya bisa mendapat Pertamax, bensin kualitas bagus, harganya sama seperti selama ini saya beli Premium di pengecer. Selain itu, ketepatan takaran dan faktor keamanannya membuat saya lebih yakin," kata Nurdin.
Selain Pertashop, Pertamina juga mendukung perekonomian Sumut melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata super prioritas, Toba.
Hal itu dilakukan melalui sinergi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut serta Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu).
Sebagai tahap awal, Pertamina MOR I telah menyalurkan pinjaman permodalan senilai 140 juta rupiah bagi pelaku UMKM kuliner sekitar wilayah Toba. Peminjaman modal ini dibarengi dengan program pembinaan dan pembimbingan bagi UMKM mitra binaan Pertamina.
Asram, Pemilik Restoran Minang Gumarang di Parapat, mengungkapkan, dirinya merasa terbantu melalui program itu. "Penjualan usaha saya menurun selama masa pembatasan mobilisasi. Jadi saya sangat membutuhkan modal segar untuk kembali menjalankan usaha. Pinjaman lunak dari Pertamina sangat membantu,” tutur Asram. *MOR I/HM