Jakarta – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Corporate Secretary Pertamina menggelar acara nonton bareng film “Invictus”, di Kantor Pusat Pertamina, pada (20/5). Film ini berkisah tentang perjuangan Nelson Mandela sebagai Presiden Afrika Selatan dalam membangkitkan kembali spirit negerinya di tengah berbagai krisis.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Direktur SDM Evita Tagor, serta para pekerja Kantor Pusat maupun anak perusahaan. Hadir pula para Duta 6 C, serta beberapa komunitas di lingkungan Pertamina seperti, Change Agent Budaya Pertamina, Pertamina Runners, Future Leader Forum, dan Toss Master.
Film Invictus bercerita tentang seorang pemimpin kulit hitam, Nelson Mandela yang bisa menyatukan sebuah bangsa melalui olahraga rugby yang bertepatan dengan rugby world cup di tahun 1995. Mandela yang sempat dipenjara 30 tahun itu tidak memendam dendam, tapi justru ingin memersatukan bangsanya, melalui rugby.
Dalam kesempatan tersebut Karen Agustiawan berharap para pekerja mendapatkan inspirasi dari sosok Nelson Mandela, yang mempunyai keberanian, dan ketangguhan.
“Bahwa menjadi seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk melaksanakan apa yang ia yakini baik dan benar bagi yang ia pimpin. Walaupun sering kali hal itu tidak populer,” ujar Karen.
Menurut Karen, salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kepemimpinan adalah do it by example. Menjadi role model merupakan bagian yang penting dari seorang pemimpin,” kata Karen.
Ia juga mengungkapkan, moral story dari film itu adalah siapapun musuh kita, kalau dia mempunyai nilai yang positif, jangan pernah takut untuk mengakuinya. Madiba (Mandela) berani mempertahankan tim rugby nya, padahal tim tersebut warisan dari pemerintahan sebelumnya.
Sosok Mandela menginspirasi tim rugby Afrika Selatan untuk bangkit dan mencapai nilai masimum ketika tim berada di titik nadir terbawah. Bagaimana seorang Mandela yang sudah dipenjara selama 30 tahun bisa keluar dan bangkit serta menginspirasi orang.
“Saya ingatkan sekali lagi, kepada pekerja Pertamina yang nantinya akan menjadi future leader Pertamina.Ke depan, tantangan terberatnya sama seperti Mandela pertama keluar dari penjara,”kata Karen.
Karen mengingatkan, pekerja harus mempunyai insting, apa yang bisa membawa kebanggaan bagi Pertamina. Mandela memilih rugby untuk menyatukan negaranya dan membangkitkan kebanggaan Afrika Selatan, ketika berada dalam kondisi yang paling rendah. Kriminalitas yang banyak, investasi nihil, dan perekonomian yang porak poranda. Namun demikian Mandela yakin akan instingnya pada rugby, yang bisa menyatukan Afrika Selatan saat itu.
“Pertamina sudah memiliki values yang baik, yaitu 6C. Saya ingin sampaikan, if Madiba can do it, Pertamina can do it,” tegas Karen menutup pidatonya.•SAHRUL