Berbagi Pengetahuan tentang Pembuatan Model Geologi Lapangan Banyu Urip

Berbagi Pengetahuan tentang Pembuatan Model Geologi Lapangan Banyu Urip

18- PEPC Sharing KnowledgeJakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) mengadakan acara berbagi pengetahuan berjudul “Identifikasi Environ­ment of Deposition (EOD) & Diagenesa Batuan Karbonat dalam Pembuatan Model Geologi (Model Statik) untuk Perhitungan Hidrocarbon Inplace, Studi Kasus: La­pangan Banyu Urip”, pada (24/11), Gedung Patra Jasa, Jakarta. Tema ini disampaikan oleh Andi Fadly dari fungsi Geoscience PEPC.

 

Tema ini diangkat meng­ingat Banyu Urip merupakan Lapangan Minyak Karbonat terbesar di Indonesia, dengan Hidrocarbon Inplace lebih dari 1,2 miliar MMBO yang menjadi andalan Pertamina saat ini untuk meningkatkan produksi minyak. Saat ini produksi minyak Banyu Urip mencapai 185 KBOPD  atau sekitar 25% produksi minyak nasional.

 

Pembuatan model geologi (Model Statik) lapangan Ba­nyu Urip yang merupakan Isolated Carbonate Platform menjadi awal yang penting dalam menghitung cadangan, besarnya fasilitas produksi maupun keekonomian proyek lapangan Banyu Urip.

 

Identifikasi EOD penting dilakukan untuk mengetahui penyebaran jenis terumbu maupun biota yang hidup yang membentuk prositas pri­mer batuan karbonat.

 

Selain EOD model, Diagenesa juga turut mem­pengaruhi perubahan pa­da batuan karbonat. Proses diagenesa akan menye­bab­kan perubahan material sedimen. “Permodelan geologi (mo­del statik) merupakan awal dari perhitungan Hidro­carbon Inplace. Pe­mahaman Environmental of Deposition (EOD) yang tepat dapat memetakan karakteristik reservoir batuan karbonat. Ketidakakuratan dalam perhitungan, berisiko terhadap keekonomian suatu proyek.•PEPC

Share this post