JAKARTA - Selama ini masyarakat hanya mengetahui beberapa produk yang dihasilkan oleh kilang milik Pertamina. Produk tersebut misalnya BBM (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex) dan LPG yang biasanya ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau agen-agen LPG.
Tapi tahukah Anda ternyata ada banyak sekali produk yang dihasilkan dari kilang eksisting Pertamina untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.
Dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat yang diselenggarakan oleh Komisi VII DPR RI, pada Senin, 5 Oktober 2020, CEO Refinery & Petrochemical Subholding PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang menjelaskan produk kilang Pertamina dibagi menjadi tiga jenis yaitu jenis BBM, Non BBM, dan petrokimia.
“Produk BBM pertama ada gasoline series seperti Premium 88, Pertalite 90, Pertamax 92, dan Pertamax Turbo 98. Kedua ada gasoil series seperti BioSolar, Dexlite, Pertamina DEX. Ketiga kerosene (minyak tanah). Keempat ada avtur. Dan kelima IFO (HSFO) dan MFO low sulphur,” katanya.
Untuk produk non-BBM seperti LPG, Paraxylene, Benzene, Green Coke, Aspalt, Solvent series (SBPX, LAWS, Solphy, Minarex, Minasol, Smooth Fluid), dan Lube oil base (HVI’s, VCBS, EXDO, dan Paraffinic Oil).
“Sementara untuk produk petrokimia Pertamina memproduksi Propylene, Polytam dari kilang eksisting,” tambahnya.
Dalam situasi COVID-19 seperti sekarang, Pertamina memasarkan produk yang tidak dapat terserap oleh market domestik ke market internasional. Hal ini karena demand domestik yang menurun secara signifikan. Meski demikian produk yang diekspor menyesuaikan kebutuhan market internasional serta memperhitungkan kemampuan produksi Pertamina.
“Produk yang diekspor seperti avtur, gasoil, Light Cycle Oil, Decant Oil, MFO low sulphur, dan produk komponen residu tinggi sulfur,” tutupnya. *IDK/TA/HM