Berjuang untuk Pertamina dan Negara

Berjuang untuk Pertamina dan Negara

BTP_DirutJAKARTA – Kelima prioritas strategis tersebut adalah pengembangan sektor hulu, efisiensi di semua lini, peningkatan kapasitas kilang, pengembangan infrastruktur dan marketing, serta per­baikan struktur keuangan.

 

“Lima strategi prioritas ini tidak ada apa-apanya, karena nilainya paling tinggi hanya 10%.  Yang 90% dari sukses itu adalah eksekusinya. Ketika kita berbicara eksekusi, kita bicara the man behind the gun.  Apakah kita cerdas, atau kita adalah karakter yang bermacam-macam. Dan yang paling penting, 85% karakter sukses seseorang adalah attitude,”  tegas Direktur Utama Pertamina  Dwi Soetjipto ketika memberikan closing remark dalam acara Kick Off 5 Strategi Proritas Pertamina dan BTP, di Lantai M, Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, pada Rabu (18/3).

 

Menurut Dwi, Pertamina yang begitu besar sangat membutuhkan sumber daya manusia yang me­miliki integritas yang kuat. “Pertamina harus berkembang karena ini milik negara. Kalau Pertamina tidak berkembang, maka negara kita juga tidak berkembang,” tutur Dwi.

 

Dwi menambahkan, suatu negara kalau ingin  perekonomiannya  kuat, maka bisa ditanyakan seberapa kuat negara tersebut dalam masalah kemandirian energi. “Jadi kalau kita berjuang un­tuk Pertamina, maka kita berjuang untuk negara kita,” tegasnya.

 

Hal senada juga di­sampaikan Direktur Keuang­an Arief Budiman saat mem­buka acara tersebut. “Untuk  meraih sukses, kita harus harus menyamakan  persepsi, memahami arah tujuan  Pertamina. Selain itu, kita  harus melakukan  upaya-upaya strategis  agar dapat menjawab  tantangan  dari internal maupun eksternal, agar dapat mencapai aspirasi Pertamina dan memenuhi keinginan stakeholders,” ujar Arief.

 

Dalam acara yang di­selenggarakan fungsi Cor­porate Strategic Growth, Direktorat Keuangan  ini, SVP CSG Gigih Prakoso  me­nyatakan 5 strategic priority tersebut harus direalisasikan dalam rangka mendukung visi dan misi Pertamina. Korporat tepatnya CSG, lanjut gigih,   berusaha mencari tools agar kelima strategi prioritas tersebut bisa diterapkan secara terintegrasi.  Tools tersebut adalah  BTP, KPI dan MS RKAP, CIP dan Culture Program.

 

“Selama ini Pertamina sudah punya banyak tools yang bisa dipakai,” kata Gigih seraya merinci tools dimaksud. “Tugas kami di CSG adalah mengintegrasikan keempat tools tersebut secara bersama-sama supaya bi­sa digunakan seefektif mungkin untuk mendukung pencapaian kelima prioritas strtegis tersebut.”

 

Keempat tools itu,  me­nurut Gigih, harus disinergikan supaya tidak tumpang tindih, karena masing-masing mem­punyai fokus dan mekanisme yang berbeda.

 

Sementara VP NV & BD Ernie Ginting  mengungkapkan latar belakang terbentuknya lima prioritas strategis ini. “Tujuannya untuk lebih mengantisipasi kondisi terkini Pertamina karena harga minyak yang turun dan messages dari pemegang saham mengenai ketahanan energi nasional,” ujar Ernie.

 

Fungsi CSG mendapat tugas dari Direktur Utama Pertamina untuk memastikan bahwa­ prioritas strategis ini dapat diimplementasikan dengan baik. “Di event ni, kita mencanangkan bahwa lima prioritas strategis itu bukan hanya milik BOD saja, tetapi milik semua pekerja Pertamina,” kata Ernie.

 

Dalam kegiatan  yang juga dihadiri Direktur SDM & Umum Dwi Wahyu Daryoto serta manajemen Pertamina lainnya, juga diisi dengan presentasi  dari  VP New Venture & Business Development Ernie D. Ginting, VP Quality System &  Knowledge Management Faisal Yusra, dan Manager Culture & Transformation Sumanto.•Muthia/Urip

Share this post