JAKARTA – Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng membeberkan beberapa kiat inspiratif untuk menciptakan budaya yang baik di dalam perusahaan. Menurutnya, keterbukaan komunikasi menjadi hal utama membangun kebersamaan. Hal tersebut diungkapkan Tanri pada acara Up Close & Personal with Tanri Abeng di Kantor Pusat Pertamina, Senin (28/9).
Untuk mencapai kultur itu, jelas Tanri, harus dilandasi dengan komunikasi dua arah baik antara atasan maupun bawahan. Pasalnya, dengan menciptakan komunikasi informal maka akan terbangun rasa kebersamaan. “Komunikasi resmi terkadang hanya satu arah. Karena itu komunikasi membutuhkan percakapan dua arah. terkadang ini sulit dalam konteks formal. Sehingga menciptakan iklim yang tidak bagus antara atasan dan bawahan,” ungkap mantan Menteri Pemberdayaan BUMN tersebut.
Bukanlah perkara mudah bagi Tanri Abeng dalam meniti puncak kesuksesan. Berbagai tantangan hidup menjadi makanan sehari-hari agar bisa mewujudkan mimpinya. Untuk menghadapi tantangan, Tanri mengaku selalu memiliki komitmen. Komitmen sangat dibutuhkan bagi pekerja atau pun para eksekutif untuk bisa melakukan lebih banyak hal yang positif. Misalnya saja prestasi, ia menjelaskan bahwa seseorang harus berprestasi untuk membangun passion dalam dirinya.
Menurut pria yang lahir di Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan ini, sukses harus menjadi suatu kebiasaan, jangan kegagalan dijadikan kebiasaan. “Sebab hal itu merupakan suatu cara untuk mengantarkan karier di awal. Karier di awal itu teramat penting karena bila Anda gagal di awal, maka tendensi di akhir akan gagal terus menerus. Sebaliknya, tatkala Anda berhasil di awal karier akan membawa Anda menjadi suatu kebiasan,” paparnya.
Karier profesional Tanri dimulai pada usia 26 tahun.Sesaat setelah menyelesaikan pendidikan MBA di State University of New York (SUNY), Buffalo, NY, AS. Tanri adalah foreign student pertama yang dinobatkan sebagai Distinguished Alumny dari universitas ini pada 1997.
Program management trainee pada Union Carbide Corporation yang bermarkas di New York, yang direncanakan dua tahun, hanya dalam delapan bulan saja ia selesaikan. Sehingga Tanri sudah mendapatkan posisi di Indonesia sebagai Senior Finance Manager dalam usia 27 tahun.
Sejak di Union Carbide Corporation, Tanri mendirikan Institute Financial Executive Indonesia, serta menghadirkan pembicara tamudari luar negeri, semisal Henry Kissinger. Hingga memasuki usia 29 tahun, Tanri diangkat menjadi Direktur Keuangan dan anggota dewan direksi termuda di dunia dari perusahaan multinasional. Untuk meningkatkan wawasan, Tanri ditempatkan di Singapura dengan membawahi urusan pemasaran di 62 negara.•EGHA