KARIMUNJAWA - Terumbu karang menjadi salah satu habitat yang ditinggali oleh berbagai biota laut. Karena itu, jika terumbu karang rusak akan mengganggu ekosistem di dalamnya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Program Taman Bawah Laut Biorock Pertamina Haryo Farras saat mendampingi peserta benchmarking biorock ketika melakukan monitoring ke Taman Bawah Laut Biorock Pertamina di perairan Tanjung Gelam, Pulau Karimunjawa, Sabtu (28/9).
Haryo menjelaskan, metode biorock sangat efektif digunakan dalam konservasi terumbu karang yanv memanfaatkan solar cell untuk merangsang pertumbuhan transplantasi terumbu karang. Menurut Haryo, solar cell yang digunakan ialah satu arah DC. Listrik yang dihasilkan berfungsi untuk membantu pertumbuhan terumbu karang.
"Inilah keunikan metode biorock yang bekerja menggunakan proses elektrolis di air laut. Dengan meletakkan dua elektroda di dasar laut dan dialiri dengan listrik dapat merangsang pertumbuhan terumbu karang lima kali lebih cepat dari metode transplantasi biasa. Ini aman karena tegangan yang digunakan juga rendah. Sudah banyak juga ikan-ikan yang berkumpul di bawah sini,"ujar Haryo.
Hal senada disampaikan Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Andar Titi Lestari. Ia mengungkapkan keunggulan metode biorock. "Metode ini menjadi salah satu metode andalan konservasi terumbu karang yang kami lakukan karena hasilnga sangat signifikan. Selain tiu, metode inj juga diapresiasi oleh juri PROPER sehingga program ini dapat direplikasi di unit operasi atau anak perusahaan lain jika ingin melakukan program sejenis," papar Andar.
Rencananya, tahun depan Taman Bawah Laut Biorock Pertamina ini menjadi destinasi wisata yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kelangsungan hidup habitat terumbu karang.*IN