KAMOJANG- Panas bumi merupakan potensi energi yang sangat besar yang dimiliki oleh Indonesia. PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk mengelola sebagian besar Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi di tanah air. Potensi energi yang luar biasa ini mendorong PGE untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai energi panas bumi. Pada tahun 2014, PGE memulai pembangunan Geothermal Information Center (GIC).
GIC adalah bagian dari corporate social responsibility PGE berupa kegiatan edukasi energi panas bumi kepada masyarakat. Di GIC, kita dapat menggali informasi mengenai proses dan sejarah geothermal pertama dan tertua di Indonesia berupa pengembangan panas bumi di Kamojang sebagai pelopor bagi pengembangan energi terbarukan, nergi bersih dan ramah lingkungan. “Geothermal Information Center ini didirikan PGE sebagai bentuk Center of Excellence, dan merupakan pusat informasi energi panas bumi pertama di Indonesia,” tutur Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin.
Selain GIC, PGE Area Kamojang membantu masyarakat sekitar untuk mengembangkan usaha mikro yang ramah lingkungan juga, yaitu budidaya jamur tiram dengan pemanfaatan uap geothermal sebagai fasilitas sterilisasi jamur. Program ini dimulai pada tahun 2013 dengan pembangunan fasilitas sterilisasi jamur tiram. Kemudian dibentuklah kelompok budidaya jamur “Sauyunan” yang dikelola secara mandiri oleh masyarat yang terdiri dari pemuda pengangguran asli Dusun Kamojang, dan kelompok budidaya jamur di PKBM An Nur. Dengan pemanfaatan uap geothermal, mampu menghemat ongkos produksi jamur tiram dan meningkatkan pendapatan kelompok.
“Setelah mendapatkan bantuan dari PGE, pendapatan meningkat tiga kali lipat dan saya tidak mengeluarkan biaya lagi untuk membeli gas,” jelas Apong, salah satu anggota kelompok jamur Sauyunan.•DSU