JAKARTA - Anita Rohmawati, Assadurrahman al Qoyyim, dan Rian Fitriansyah, tersenyum lebar ketika nama timnya disebut sebagai pemenang Pertamina Energy Hackathon 2018. Mereka yang tergabung dalam tim Black Panther berhasil menyisihkan 9 finalis lainnya dalam kompetisi membuat aplikasi digital yang baru pertama kali diadakan Pertamina.
Selama dua hari Black Panther bersaing dengan Pertamax Gan, MAINKODE, MasMas, Rahayu, ePom, Tiga Putra, Falcon, Tim Taubat, dan Save Energy.
Para finalis mempresentasikan aplikasi yang telah dibuat dengan berbagai keunggulan yang disuguhkan kepada juri dan seluruh peserta lomba. Perwakilan tim mendapat waktu untuk presentasi selama 5 menit dan 2 menit untuk tanya jawab.
Salah satu juri, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel A Pangarepan sangat mengapresiasi acara Hackathon. "Ini merupakan transformasi bisnis. Ini contoh bagus. Kami sudah melakukan Hackathon berkali-kali dan kualitas Hackathon Pertamina bagus sekali," ujarnya.
Selain Black Panther yang mendapatkan hadiah Rp 50 juta, Tim Taubat, MAINKODE, dan ePom juga mendapatkan hadiah uang tunai karena berhasil meraih juara 2, juara 3, dan pemenang favorit.
Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman merasa bangga acara Hackathon terlaksana dengan sukses dengan dukungan dari semua pihak. Antusiasme peserta Hackathon yang tinggi membuatnya berencana untuk mengadakan ajang serupadi tahun berikutnya.
"Terimakasih kepada seluruh teman-teman yang ikut serta. Ini merupakan Hackathon pertama Pertamina. Semoga akan ada Hackathon selanjutnya," katanya. *DEKA