JAKARTA - Program Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) dan Bimbingan Keahlian Juru Teknik (BKJT) Pertamina tahun 2018 secara resmi dibuka oleh Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (22/1/2018).
“Di tengah persaingan bisnis migas dunia yang sangat dinamis, Pertamina harus mampu mengikuti dinamika tersebut. Untuk itulah dibutuhkan SDM yang berkualitas untuk menghadapi kondisi ini. Saya meminta kepada peserta BPS dan BKJT untuk mengikuti program ini dengan serius,” ujar Yenni di hadapan peserta program BPS dan BKJT 2018.
Hal senada juga disampaikan Direktur SDM Nicke Widyawati. Ia mengungkapkan, Pertamina merupakan perusahan dengan karakteristik yang unik, tidak bisa dibandingkan dengan BUMN lainnya. “Karakter utama bisnis ini adalah high risk, high capital intensive, high technological exposure, sehingga memerlukan kompetensi SDM yang tinggi. Program BPS merupakan program pengembangan human capital yang sangat baik sehingga beruntung jika dapat mengikuti program ini. Manfaatkan dan gunakan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Pelaksanaan Program BPS dilaksanakan selama 12 bulan (22 Januari 2018-17 Januari 2019) dan Program BKJT selama enam bulan (22 Januari 2018-19 Juli 2018). Tahun ini, 340 orang yang terpilih untuk mengikuti program BPS dan sebanyak 250 orang untuk program BKJT. Di akhir program akan ada evaluasi dan akan dipilih kader-kader terbaik.*INDAH/ft. ADITYO