JAKARTA – Seperti diketahui bersama, saat ini industri migas tengah lesu dikarenakan kondisi harga minyak mentah dunia yang cenderung turun. Salah satu yang dilakukan oleh Pertamina menghadapi situasi tersebut, jajaran direksi Pertamina mengarahkan untuk fokus tehadap lima prioritas strategis dimana salah satunya menyangkut efisiensi serta perkembangan inovasi dan improvement.
“Kita telah membuktikan bahwa ternyata inovasi dalam Continuous Improvement Program (CIP) dan Knowledge Management (KOMET) telah membuktikan kemampuannya menjadi pilar penting bagi perusahaan di dalam menghadapi situasi harga minyak mentah dunia. Hasil inovasi insan Pertamina hasilkan value creation Rp 10,2 triliun”.
Demikian diungkapkan oleh VP Quality System & Knowledge Management Pertamina, Faisal Yusra dalam kesempatan Internalisasi Teknis Shared KPI 2016 Knowledge Sharing & Innovation dan Workshop Simulasi Penggunaan Aplikasi Webinar, di Lantai 21 Ruang Pertamax, Kamis (18/2).
Lebih lanjut Faisal Yusra mengatakan bahwa inovasi di Pertamina menjadi bagian yang dibanggakan karena keunikannya, spesifik dan originalitas. Namun yang terpenting adalah replikasi untuk bisa melakukan perbaikan berdasarkan success story inovasi yang sebelumnya.
“Jika inovasi tersebut berhasil dilakukan oleh salah satu unit kerja Pertamina maka itu bisa di-capture untuk bisa digunakan di unit kerja lainnya. Proses integrasi inovasi kita lakukan melalui sharing Komet dan menjadi kebijakan direksi dimana setiap menyelesaikan masalah pekerjaan wajib menggunakan metode CIP sebagai bukti bawah masalah pekerjaan itu sudah selesai,” paparnya.
KOMET memfasilitasi dan mempermudah kegiatan sharing seluruh insan Pertamina yang ada di seluruh unit bisnis atau operasi dan anak perusahaan. Bekerjasama dengan Microcoft Lync, KOMET menyediakan Webinar yang disusun untuk memungkinkan insan Pertamina yang membagikan pengetahuannya disaksikan oleh insan lain di mana saja berada. Selain Webinar masih ada media intranet, email, broadcast, media elektronik media cetak, dan perpustakaan (online/offline).
Selain untuk media sharing antar-sesama insan Pertamina, media-media tersebut ini juga dimanfaatkan buat mengembangkan dan mengelola nilai-nilai budaya pengetahuan organisasi. Aset pengetahuan Pertamina yang menjadi dasar nilai-nilai organisasi yang mewarnai seluruh gerak langkah perusahaan.
“KOMET di Pertamina sebagai salah satu pilar pendukung pencapaian kinerja perusahaan. Mari kita kembangkan budaya berbagi pengetahuan dan improvement sebagai dasar dari revolusi mental di Pertamina,” ungkap Faisal.•IRLI