Budayakan HSSE: Asah Terampil di PEP Ramba Field

Budayakan HSSE: Asah Terampil di PEP Ramba Field

15-HSSE Ramba FieldMusi Banyuasin - Kegiatan hulu industri energi merupakan aktivitas bisnis yang sarat dengan unsur 3 “H”, yakni high risk, high cost, dan high technology. Dari sifat serta dampak yang ditimbulkan oleh ketiganya maka aspek “H” yang pertama (high risk) akan berpengaruh signifikan pada kedua “H” yang lain (high cost dan high technology). Artinya, manakala high risk tidak mampu diminimalisir atau ditekan sekecil mungkin maka ujungnya dapat menimbulkan high cost dan high technology baik ketika mengeksekusi suatu program maupun dalam mengatasi berbagai problem yang ditimbulkan kemudian.

 

Dalam perspektif tersebut, PT Per­tamina (Persero) beserta seluruh jajaran anak perusahaannya terutama yang bergerak di bidang hulu migas dan panas bumi berkomitmen untuk terus menumbuhkan budaya kerja yang mengutamakan aspek-aspek health, safety, security, and environment (HSSE) dalam setiap sendi kegiatan bisnisnya, dengan etos HSSE is business for everyone. Oleh karena itu, berkaitan dengan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ditetapkan pemerintah setiap tahun pada 12 Januari s/d 12 Februari, PT Pertamina EP Asset 1 Ramba Field, menyelenggarakan kegiatan Lomba Fire Fighter Combat Challenge dan Lomba Pemadaman Api Kecil Menggunakan APAR bagi pekerja wanita pada Sabtu 25/2 lalu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat serta implementasinya dalam penanggulangan keadaan darurat. Kegiatan yang diadakan di HSSE Ground Fighting Ramba Field, Musi Banyasin, itu diikuti oleh 50 orang peserta.

 

Acara dibuka langsung oleh Heru Irianto, Ramba Field Manager. Dalam sambutanya di depan para peserta, Heru mengajak agar seluruh peserta mengikuti rangkaian lomba dimaksud dengan sportif. ”Manajemen menghimbau supaya peserta mampu mengoptimalkan pengetahuan dan keterampilan yang di peroleh dari kegiatan ini. Sehingga, pada akhirnya dapat memberikan pertolongan secara professional dengan stan dard dan kualitas yang sangat tinggi, dan selamat, tentunya,” tegas Heru. Menurut Heru, Lomba Fire Fighter Combat Challenge, dimaksud adalah kompetisi antar Tim yang terdiri dari 8 tim dengan serangkaian kegiatan mulai dari: (1) pemadaman api kecil menggunakan APAR, (2) memasuki area kerja ruang terbatas (confined space entry), (3) pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas, dan (4) pemadaman kebakaran di kepala sumur (wellhead).

 

Seluruh pim peserta Lomba Fire Fighter Combat Challenge berjumlah delapan tim, terdiri atas tim-tim Cutting Grass, Mudking, SCM Gabungan, Operation Ramba, Mangunjaya, Babat Kukui, Security, Rig maintenance, dan terakhir RAM Gabungan. Kemudian, agar penilaian yang diberikan dilakukan secara profesional, panitia penyelenggara mendatangkan 2 juri khusus dari HSE Training Center Sungai Gerong. Hasilnya, pada gelaran kali ini Juara 1 Lomba Fire Fighter Combat Challenge dimenangkan oleh Tim Operation Ramba, sementara juara pertama lomba pemadaman api kecil menggunakan APAR kembali direbut oleh Sri dari Patrajasa yang pada tahun sebelumnya juga berhasil meraih tempat pertama.•RIZKY ]

Share this post