Cara Dusun Saruan Hapus Kegelapan

7 RU3 bMERBAU - “Lur, malam ni aku nak belajar besamo di rumah kau lah ya. Kau kan tau, rumahku belum ado listrik,” ujar Doni kecil pada teman sebayanya.



Di Dusun Saruan Desa Merbau, memang baru 21 kepala keluarga yang menikmati listrik. Itu pun hanya pada malam hari, karena listrik yang dihasilkan dari turbin air hanya mampu menghasilkan 5 KW. Artinya di tiap rumah hanya cukup untuk menyalakan 3 lam­pu dan 1 buah televisi. Se­­mentara 12 keluarga lainnya belum menikmati listrik sama sekali.



Namun kini gelap sudah hilang dari Dusun Saruan. Sebanyak 33 kepala keluarga terdiri dari 165 anggota masyarakat telah merasakan manfaat listrik 24 jam. Turbin mikrohidro yang dipasang Refinery Unit (RU) III Plaju bersama mitra Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), mampu menghasilkan listrik 10KW.



Dengan bergotong royong, pekerja RU III, UMP dan masyarakat membangun dam pe­nampung air, rumah turbin, pipanisasi suplai air, jaringan listrik ke rumah warga, serta pengecoran jalan ke lokasi turbin sepanjang 3 km.



GM RU III Djoko Priyono menjelaskan,  pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) ini membawa efek pengganda (multiplier effect) berupa penguatan institusi sosial. “Di antaranya, pemanfaatan listrik dari PLTMH untuk pengepakan gula semut oleh kelompok usaha kecil mikro Desa Merbau yang digagas Pertamina,” jelasnya.



Dengan demikian,  PLTMH membawa dampak ekonomi kepada masyarakat Dusun Saruan.



“Selain itu, listrik dari PLTMH juga menerangi balai dusun bantuan Pertamina yang sekaligus di­manfaatkan sebagai Pu­­sat Kegiatan Belajar Masya­rakat (PKBM),” tam­­bah Djoko. PKBM ter­sebut dimanfaatkan untuk kegiatan ibu-ibu mengolah gula semut. Anak-anak pun akan makin giat membaca buku-buku yang tersedia di perpustakaan PKBM.



Bahkan Kepala Dusun Saruan, Suyatmo menjelaskan dampak sosial lain dari PLTMH. “Kami sekarang lebih rukun dan kompak. Sebabnyo ado sistem piket dan iuran rutin secara sukarela untuk perawatan turbin,”ujarnya.



Masyarakat dusun memang telah mendapatkan pelatihan untuk memasang, mengoperasikan dan merawat jaringan listrik sendiri. Mereka secara swadaya bergiliran menjaga dan merawat PLTMH.
Kehadiran PLTMH ini pun membuka peluang untuk peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pe­ngolahan makanan maupun hasil kebun.•RU III

Share this post