Bunyu – Maraknya kebakaran hutan yang terjadi di Pulau Bunyu baru-baru ini tidak hanya membuat resah masyarakat setempat, melainkan juga pemerintah daerah serta para pelaku usaha yang mengelola sumber daya alam yang berada di Pulau Bunyu. Bagaimana tidak, dalam kurun periode Januari hingga Mei 2014 tercatat 16 kali terjadi kebakaran hutan yang disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan para penggarap lahan dan pekebun. Atas dasar tersebut, PT Pertamina EP Asset 5 Bunyu Field bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bulungan serta Pemerintah Kecamatan Bunyu menggelar sosialisasi bahaya kebakaran hutan serta dampak lingkungan akibat pembakaran hutan di gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bunyu pada Selasa (03/06).
Acara sosialisasi ini diikuti oleh para penggarap lahan dan pekebun, para ketua RT, aparatur kecamatan, aparatur desa, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat serta berbagai elemen masyarakat lainnya yang terkait.
Camat Bunyu Drs. Ahmad Safri dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga hutan baik oleh seluruh elemen masyarakat, pemerintah dan para pelaku usaha guna keberlangsungan dan keseimbangan lingkungan di Pulau Bunyu. Safri juga menyambut baik inisiatif PT Pertamina EP yang menyukseskan terlaksananya sosialisasi yang juga sebagai bentuk pencegahan terhadap ancaman kebakaran pada fasilitas operasi produksi migas yang berdekatan dengan hutan dan kebun.
PT Pertamina EP Bunyu Legal and Relations Assistant Manager Hasanul Ashari dalam sambutannya mewakili manajemen mengharapkan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan dengan sengaja dalam membuka lahan kebun karena terapat hazard yang beresiko menyebabkan musibah kebakaran pada fasilitas operasi produksi migas milik Negara yang dikelola oleh Pertamina. Jarak antara hutan dan kebun warga dengan fasilitas produksi migas sangat berdekatan, sehingga dikhawatirkan jika masyarakat membakar hutan, kebakaran akan menjalar ke fasilitas operasi produksi migas karena api besar sulit dikendalikan dan dipadamkan jika lokasinya ditengah hutan.
Dalam sosialisasi ini, turut didatangkan pemateri diantaranya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bulungan Anto Supriyono dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bulungan N. Haen Hasan serta dari Health, Safety, Security and Environment PT Pertamina EP Bunyu Pandu Sugarda yang menyampaikan materi sesuai bidang masing-masing.