JAKARTA - “Saya yakin juga untuk menjadi seorang leader, tidak hanya harus punya kemampuan teknis semata, tetapi untuk menjadi leader diperlukan suatu keteguhan hati, suatu pemahaman dan prinsip yang tidak tergoyahkan.”
Demikian dikatakan Direktur SDM Pertamina Evita M. Tagor saat menutup workshop Change Agent Budaya yang diselenggarakan fungsi Culture & Transformation. WorkshopChange Agent Budaya yang diikuti para pekerja dari berbagai unit Pertamina, pada Kamis – Jumat (12-13/6) di Lido Lakes Resort, Sukabumi.
Karena sebagai leader, bukan hanya masalah teknis pekerjaan yang akan dihadapi. Tetapi juga masalah-masalah manajerial. “Kalau Anda tidak punya values, nilai dan kekuatan, keteguhan hati, Anda akan mudah tergoyahkan. Sehingga sebagai leader Anda bisa jatuh,” papar Evita. “Orang mengatakan seseorang jatuh bukan karena batu besar, tetapi karena kerikil yang kecil.”
Evita pun menegaskan pentingnya workshop ini, karena akan membawa Pertamina ke arah yang lebih maju lagi. Sementara Culture & Trasformation Manager Ernie D. Ginting menyatakan, “Change Agent Budaya ini dibentuk tahun 2013, jadi sudah 1 tahun bertugas. Nah, workshop ini untuk membekali mereka supaya tetap bisa eksis, dan tetap bisa mendorong program budaya. Workshop ini juga untuk memberikan skill tambahan untuk membantu mereka, memberikan feedback, dan juga bertemu dengan yang lainnya untuk saling meng-energize diri mereka, ” tutur Ernie.
Workshop dua hari ini mengusung tema “be creative, resilence dan be assertif”, yaitu kreatif, daya juang dan assertif. “Tiga faktor ini harus dimiliki oleh change agent budaya,” tegas Ernie.
Ke depannya Ernie berharap bisa menjaga momentum yang ada pada para peserta, dengan menambah jumlah workshop, dan meningkatkan jumlah change agent budaya.
Workshop dua hari ini diikuti sekitar 100 orang change agent budaya, dari total 382 change agent budaya yang ada di Pertamina. Bertindak sebagai narasumber ada dua orang, yaitu Fajar Wibisono (motivator) dan Rifat Sungkar, pereli nasional yang membawa nama Pertamina di berbagai ajang balap.•URIP