CSR PDSI Raih Indonesia Green Awards 2017

CSR PDSI Raih Indonesia Green Awards 2017

14-PDSI IGA 2017Jakarta -Komitmen dan ke­pedulian PDSI terhadap ling­kungan mendapatkan per­­hatian dan apresiasi dari La Tofi School of CSR. Pro­gram Pem­binaan Komunitas Bank Sampah DUSPRA oleh PDSI di Prabu­mulih mendapatkan peng­­hargaan Indonesia Green Award (IGA) 2017 un­tuk kategori Pengelolaan Sampah Terpadu.

 

Penghargaan diserahkan oleh Inspektur Jenderal Ke­men­terian Lingkungan Hi­dup dan Kehutanan Imam Hendargo kepada Direktur Utama PDSI Lelin Eprianto, Rabu (03/05) di Kempinski Hotel Jakarta.

 

Indonesia Green Awards 2017 merupakan peng­hargaan lingkungan tahunan yang telah memasuki penye­lenggaraan ke-8. Pada tahun ke-8 ini, Indonesia Green Awards mensyaratkan setiap inisiatif merupakan “cerita peruba­han” yang bermakna po­sitif bagi masyarakat dan lingkungan. Setiap perusa­haan diharuskan untuk menceritakan sebelum dan sesudah inisiatif atau inovasi itu dilakukan dan dampak positif yang dirasakan.

 

Keberadaan komunitas Bank Sampah PDSI ini ber­awal dari keprihatinan terhadap lingkungan hidup yang semakin dipenuhi oleh sampah. Jumlah sampah di kota Prabumulih yang ter­angkut setiap harinya ha­nya berkisar pada 189 m3/hari, sedangkan jumlah pen­duduk yang menerima la­yanan pengangkutan sam­pah dari Dinas Keber­sihan dan Pertamanan hanya se­kitar 25%. Warga juga ter­biasa untuk kurang mem­­per­­­hatikan tercecernya sam­pah dimana-mana yang meng­ganggu kesehatan dan keasrian lingkungan. Ko­mu­nitas Bank Sampah ini berhasil pula mengolah sam­­pah organik menjadi pupuk cair yang digunakan untuk berbagai tanaman, ter­­masuk hidroponik yang dibudidayakan dan me­miliki nilai ekonomi untuk keman­dirian komunitas.

 

Komunitas Bank Sam­pah ini digerakkan oleh anak-anak muda yang ke­mudian menyosialisasikan kepada masyarakat hingga akhirnya kini terjaring 100 partisi­pan aktif di komunitas Bank Sampah Duspra. Para pe­ngurus dan kader ling­kungan dijaring melalui kegiatan sosialisasi rencana pelak­sanaan program. Pe­serta sosialisasi yang tertarik kemu­dian memperoleh pem­­­bekalan dan pelatihan me­ngenai pemilahan sampah, penge­­lolaan bank sampah dan pertanian organik de­ngan ske­ma hidroponik.

 

Tidak hanya pemerintah daerah yang memberi per­hatian terhadap komunitas ini, tetapi juga beberapa lem­baga dan perguruan tinggi serta perorangan melakukan pe­nin­jauan dan studi banding atas upaya yang telah dilakukan.

Kini kerja cerdas anak-anak muda Prabumulih itu membuahkan hasil. Ling­kung­an menjadi bersih, warga mendapatkan tam­bahan peng­­­hasilan, be­berapa kali panen sayuran sehat, dan men­dapatkan peng­hargaan lingkungan.•bk

Share this post