Customer Focus

Customer Focus

Costumer FocusUpaya Pertamina memaksimalkan infrasturktur dan stok BBM, mampu memenuhi lonjakan permintaan konsumen jelang diberlakukannya harga baru BBM bersubsidi. Pemerintah menetapkan harga baru BBM bersubsidi untuk Premium Rp 6.500/liter dan Solar Rp 5.500/liter.


Jakarta – Jumat malam, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik membacakan harga baru BBM bersubsidi setelah Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan berbagai per­timbangan pemerintah mengurangi subsidi BBM. Sejak harga baru diumumkan sekitar pukul 21.13 WIB di Kantor Menko Perekonomian, antrian di SPBU mulai mengular. Antrian yang sudah terjadi sejak Jumat siang, semakin meningkat usai diumumkannya harga baru yang berlaku tanggal 22 Juni 2013, tepat pukul 00.00 WIB.


Antrian konsumen BBM bersubsidi sudah terasa sejak Jumat sore. Pertamina memenuhi permintaan tersebut dengan memakismalkan infrastruktur serta stock premium dan solar. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menyatakan penyaluran premium dan solar dinaikkan 12 % dari asumsi penyaluran normal per harinya. Selain itu seluruh Terminal BBM dan SPBU diminta beroperasi 24 jam nonstop sejak sebelum diberlakukannya harga baru BBM subsidi.


“Kita bisa lihat operasi kita berjalan normal. Stok BBM kita secara nasional cukup. Untuk premium kisarannya 18-19 hari kebutuhan, demikian juga dengan solar. Itupun asumsi penyaluran per harinya sudah kita naikkan 12%. Jadi stock sekian hari kebutuhan itu didasarkan pada asumsi penyaluran harian,”jelas Hanung usai meninjau kesuaoan Terminal BBM Plumpang dan sejumlah SPBU di wialayah Jakarta.


Menurut Hanung, ber­dasarkan pengalaman antrian meningkat drastis setelah pemerintah mengumumkan perubahan harga BBM.” Sebenarnya peningkatan permintaan sudah terlihat sejak 10 hari lalu. Namun kita sudah siap dari sisi pasokan BBM, dan waktu critical untuk Pertamina adalah menjelang pukul 00.00 tengah malam,”ujarnya.


Sejak pemerintah mem­berikan sinyal akan mengurangi subsidi BBM, Pertamina telah siap mengamankan pasokan dan melakukan berbagai langkah pengamanan stok. Seperti meningkatkan keta­hanan stok di seluruh terminal BBM Pertamina pada level mi­nimal 18 hari, menambah stok di tingkat penyalur (SPBU), menambah armada mobil tanki BBM yang disesuaikan dengan peningkatan permintaan serta kelancaran distribusi BBM. Selain itu, koordinasi de­ngan aparat keamanan untuk dukungan pengamanan ter­ha­dap objek vital sarana dis­tri­busi BBM dan LPG juga ditingkatkan.


“Pertamina senantiasa siap menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga diharapkan tidak terjadi antrian di SPBU. Puskodal untuk pemantauan dan pengamanan distribusi BBM di seluruh wilayah Nusantara juga telah aktif bekerja sejak 17 Mei 2013 lalu,” tutur Hanung. Langkah yang diambil Pertamina mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat jelang pemberlakuan harga baru, BBM bersubsidi.•DSU/UHK

Share this post