Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang meresmikan pengoperasian sarana dan fasilitas New
Gantry System di Terminal BBM Tanjung Gerem yang berlokasi di Kecamatan Grogol, Cilegon Banten, pada Jumat (1/7).
JAKARTA – TBBM Tanjung Gerem mulai beroperasi pada tahun 1995 di atas lahan 11 Ha untuk daratan dan 1 Ha untuk perairan, pada ketinggian 0,00 – 2,50 meter dari permukaan laut di kawasan Selat Sunda. Pasokan bahan bakar minyak ke TBBM Tanjung Gerem disalurkan ke Propinsi Banten dan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan 6 Terminal BBM yang lain, yaitu Terminal BBM Pangkal Balam, Terminal BBM Pulau Baai, Terminal BBM Pontianak, dan Terminal BBM Panjang dengan menggunakan tanker. Terminal ini memiliki fasilitas 15 Tangki Timbun dengan kapasitas total 110.809 KL dan mendistribusikan rata-rata 3.595 KL/hari untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui 112 outlet retail Pertamina (SPBU, SPDN, dan SPBN).
Saat ini, Terminal BBM Tanjung Gerem telah dimodernisasi dengan sistem kontrol otomasi yang terpadu mulai dari kegiatan penerimaan, penimbunan sampai penyaluran BBM. TBBM Tanjung Gerem dilengkapi dengan New Gantry System (NGS). New Generation Fuel Terminal ini dibangun selama 1 tahun 4 bulan dan mulai dioperasikan pada 1 Juli 2016, yang menjadikan Terminal BBM Tanjung Gerem sebagai World Class Fuel Terminal.
Di wilayah Marketing Operation Region III (wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat), TBBM Tanjung Gerem merupakan TBBM ke-3 yang menggunakan teknologi New Gantry System, setelah sebelumnya teknologi ini diterapkan di TBBM Plumpang (Jakarta) dan TBBM Ujung Berung (Bandung). Setelah TBBM Tanjung Gerem, teknologi New Gantry System akan diimplementasikan juga di Terminal BBM Balongan (Indramayu).
Ada tiga keunggulan yang diberikan dengan diimplementasikannya sistem otomasi yang terpadu di TBBM Tanjung Gerem. Yaitu, penggunaan teknologi modern, pengisian mobil tangki secara multi-produk simultan sehingga pelayanan lebih cepat, lebih baik, dengan tetap mengedepankan aspek ketepatan kualitas, kuantitas BBM, serta HSSE.
Secara tata letak, New Gantry System Terminal BBM Tanjung Gerem juga lebih compact, dari yang sebelumnya terdiri dari 2 filling line, sekarang menjadi 1 filling line dan dilengkapi dengan implementasi pipa yang dibangun dengan ketinggian 5 meter di atas tanah. Karena dapat melayani secara multi-produk, jika dengan sistem lama menggunakan 11 filling bays, kini cukup dengan 4 filling bays.
Proses blending FAME untuk membuat produk Bio Fuel dalam New Gantry System ini juga dapat dilakukan secara inline blending sehingga waktu pencampuran menjadi jauh lebih cepat dibandingkan dengan sistem konvensional/manual. Efisiensi waktu juga disumbangkan dari kecepatan pengisian ke mobil tangki yang meningkat pesat, dari sebelumnya 900 liter per menit menjadi 2.200 liter per menit.
“Tujuan pembangunan New Gantry System di Terminal BBM Tanjung Gerem adalah untuk kepuasan pelanggan, mulai dari kecepatan layanan, fleksibilitas waktu operasi, dan blending product. Selain menjadi salah satu bentuk efisiensi perusahaan, TBBM ini juga telah memenuhi standar sebagai green terminal dengan fasilitas blending biofuel, dan telah meningkatkan standar Health, Safety, Security, and Environment,” ujar Ahmad Bambang.•RILIS MOR III