Dewan Proper : Visi Jauh ke Depan PGE Bisa Mengubah Persepsi Masyarakat

Dewan Proper : Visi Jauh ke Depan PGE Bisa Mengubah Persepsi Masyarakat

13-PGEKamojang– Dewan Per­timbangan Proper, Kemen­terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Djismun Kasri, mengaku terkesan dan melihat bahwa PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memiliki ko­mitmen yang kuat untuk me­melihara lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sekitar.

 

“Komitmen itu kami lihat dari hasilnya, dari kondisi riil di lapangan. PGE Kamojang termasuk salah satu peru­sahaan yang mempunyai kemampuan dan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” kata Djismun Kasri, dalam lawatannya ke Area Ope­rasi PGE, di Kamojang, Kabupaten Bandung, pada 10-11 November 2014.

 

Ia melihat visi yang sangat jauh dari PGE Kamojang, melalui berbagai programnya, seperti adanya Geothermal Information Center (GIC) dan program sosial kemasyarakatan lainnya. Menurut Djismun, keberadaan GIC itu penting bagi masyarakat luas, de­mi membuka horizon pe­nge­tahuan geothermal. “Pengetahuan itu bisa mengu­bah persepsi masyarakat yang selama ini menganggap geothermal itu merusak lingkungan,” imbuhnya.

 

Kedatangan Djismun ke Area Kamojang bersama Perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disambut oleh Direktur Utama PGE Rony Gunawan, Direktur Keuangan PGE A.B Hadi Karyono, Direktur Operasi PGE Richard H. Tamba,  serta jajaran manajemen PGE lainnya.

 

Dalam kunjungannya, Djismun diajak langsung me­lihat beraneka produk terbaik buah tangan mitra binaan PKBL Pertamina, yang dipamerkan dalam bazar yang digelar di kantor PGE. Disana sebanyak 40 UKM dari 2.000 UKM yang dibina oleh Pertamina unjuk gigi.

 

Kunjungan berlanjut ke GIC, tempat  informasi pengelolaan geothermal di Indonesia, khususnya Area Kamojang. Djismun Kasri mendapat pemaparan ten­tang rencana pengembangan potensi Desa Wisata Kamo­jang, yang terdiri dari wisata air, alam,  pendidikan, agro dan budaya. GIC ini mejadi sumber acuan informasi dan penelitian geothermal pertama di Indonesia, rencananya GIC ini akan terus dikembangkan.

 

Lawatan kemudian ber­geser ke tempat pembu­didayaan jamur yang menggu­nakan proses sterilisasi uap. Dan dilanjutkan dengan me­lihat inovasi penerangan jalan umum dengan geothermal. Beberapa tempat lainnya juga dikunjungi, seperti Pusat Rehabilitasi Elang Jawa serta beberapa tempat binaan dan penerima manfaat CSR di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Majalaya, Kabupaten Bandung, seperti, Bank Sampah “Sangkan Amanah”, Posyandu “Rahayu”, Pengrajin makanan khas “Borondong Madu”.  Rombongan juga berkesempatan mengunjungi wisata Kawah Kamojang.

 

PGE juga menggelar “Kontes Ternak Domba” se- Kecamatan Ibun, Kabupaten Badung, yang diikuti oleh 180 kontestan. Lomba dengan total hadiah Rp 50 juta ini terdiri dari beberapa kategori, seperti kategori Raja Pejantan, Raja Pedaging, Ratu Bibit, Raja Peu’tet, dan lainnya.

 

Dalam acara yang digelar oleh PGE ini, Direktur Utama PGE, Rony Gunawan mengungkapkan bahwa kontes ini merupakan wujud PGE dalam melestarikan budaya di masyarakat, khususnya seni domba. Dengan kontes ini diharapkan masyarakat akan lebih bergairah beternak domba demi meningkatkan taraf ekonominya.

 

Rony memaparkan sebanyak 20 ribu domba itu terpusat di Kabupaten Bandung, angka ini ha­rus ditingkatkan demi ke­makmuran peternak. “Domba garut adalah salah satu domba terbaik dari 400 spesies domba di dunia.Kewajiban kita adalah melestarikan dan mengembangkannya,” ungkap Rony Gunawan dalam pidato sambutannya.•SAHRUL

Share this post