Kamojang– Dewan Pertimbangan Proper, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Djismun Kasri, mengaku terkesan dan melihat bahwa PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memiliki komitmen yang kuat untuk memelihara lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sekitar.
“Komitmen itu kami lihat dari hasilnya, dari kondisi riil di lapangan. PGE Kamojang termasuk salah satu perusahaan yang mempunyai kemampuan dan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” kata Djismun Kasri, dalam lawatannya ke Area Operasi PGE, di Kamojang, Kabupaten Bandung, pada 10-11 November 2014.
Ia melihat visi yang sangat jauh dari PGE Kamojang, melalui berbagai programnya, seperti adanya Geothermal Information Center (GIC) dan program sosial kemasyarakatan lainnya. Menurut Djismun, keberadaan GIC itu penting bagi masyarakat luas, demi membuka horizon pengetahuan geothermal. “Pengetahuan itu bisa mengubah persepsi masyarakat yang selama ini menganggap geothermal itu merusak lingkungan,” imbuhnya.
Kedatangan Djismun ke Area Kamojang bersama Perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disambut oleh Direktur Utama PGE Rony Gunawan, Direktur Keuangan PGE A.B Hadi Karyono, Direktur Operasi PGE Richard H. Tamba, serta jajaran manajemen PGE lainnya.
Dalam kunjungannya, Djismun diajak langsung melihat beraneka produk terbaik buah tangan mitra binaan PKBL Pertamina, yang dipamerkan dalam bazar yang digelar di kantor PGE. Disana sebanyak 40 UKM dari 2.000 UKM yang dibina oleh Pertamina unjuk gigi.
Kunjungan berlanjut ke GIC, tempat informasi pengelolaan geothermal di Indonesia, khususnya Area Kamojang. Djismun Kasri mendapat pemaparan tentang rencana pengembangan potensi Desa Wisata Kamojang, yang terdiri dari wisata air, alam, pendidikan, agro dan budaya. GIC ini mejadi sumber acuan informasi dan penelitian geothermal pertama di Indonesia, rencananya GIC ini akan terus dikembangkan.
Lawatan kemudian bergeser ke tempat pembudidayaan jamur yang menggunakan proses sterilisasi uap. Dan dilanjutkan dengan melihat inovasi penerangan jalan umum dengan geothermal. Beberapa tempat lainnya juga dikunjungi, seperti Pusat Rehabilitasi Elang Jawa serta beberapa tempat binaan dan penerima manfaat CSR di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Majalaya, Kabupaten Bandung, seperti, Bank Sampah “Sangkan Amanah”, Posyandu “Rahayu”, Pengrajin makanan khas “Borondong Madu”. Rombongan juga berkesempatan mengunjungi wisata Kawah Kamojang.
PGE juga menggelar “Kontes Ternak Domba” se- Kecamatan Ibun, Kabupaten Badung, yang diikuti oleh 180 kontestan. Lomba dengan total hadiah Rp 50 juta ini terdiri dari beberapa kategori, seperti kategori Raja Pejantan, Raja Pedaging, Ratu Bibit, Raja Peu’tet, dan lainnya.
Dalam acara yang digelar oleh PGE ini, Direktur Utama PGE, Rony Gunawan mengungkapkan bahwa kontes ini merupakan wujud PGE dalam melestarikan budaya di masyarakat, khususnya seni domba. Dengan kontes ini diharapkan masyarakat akan lebih bergairah beternak domba demi meningkatkan taraf ekonominya.
Rony memaparkan sebanyak 20 ribu domba itu terpusat di Kabupaten Bandung, angka ini harus ditingkatkan demi kemakmuran peternak. “Domba garut adalah salah satu domba terbaik dari 400 spesies domba di dunia.Kewajiban kita adalah melestarikan dan mengembangkannya,” ungkap Rony Gunawan dalam pidato sambutannya.•SAHRUL