JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Direktorat Pemasaran, me-launching varian baru Bahan Bakar Diesel bernama DEXlite. Dengan kadar Cetane Number minimal 51 dan Sulfur Content maksimal sebesar 1.200 ppm, tahap awal DEXlite dijual ke pasaran dengan harga Rp6.750 per liter di 33 SPBU milik Pertamina. Launching DEXlite dilakukan secara resmi pada Jumat (15/4) di SPBU Pasti Prima Lenteng Agung.
Menurut Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Pertamina M. Iskandar, DEXlite diharapkan memenuhi kebutuhan konsumen Bahan Bakar Diesel dengan kualitas lebih baik dari Biosolar namun tak semahal Solar Pertamina DEX.
“Kita harapkan produk ini diterima oleh pasar dan bisa menuai kesuksesan seperti Pertalite yang kita launching tahun lalu,” kata Iskandar pada acara diskusi terbuka DEXlite, di The Hermitage Hotel, Jakarta, pada (12/4).
Untuk masa tes pasar ini, DEXlite akan disuplai oleh Kilang Pertamina Balongan dan disalurkan ke 33 SPBU Pertamina di 11 Kabupaten/Kota di wilayah MOR III dengan target penjualan tahun 2016 sebesar 100.000 KL.
Sementara Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi mengatakan, DEXlite diharapkan mampu mengurangi beban subsidi pemerintah, yang selama ini diberikan untuk pengguna Bio-Solar. Oleh karenanya, DEXlite diharapkan mampu menarik pengguna Bio-solar untuk beralih ke DEXlite yang lebih berkualitas namun juga memiliki harga terjangkau.
“Kita harapkan sasaran konsumennya bisa kita ambil, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi subsidi BBM. Kalau sebagian pindah ke DEXlite, otomatis pemerintah akan berkurang bebannya, karena sekarang ini Solar subsidi pada kenyataannya juga dipakai oleh konsumen yang punya mobil mahal,” kata Afandi.
Tim peneliti dari PT LAPI ITB Tri Yus Wijayanto membenarkan adanya keunggulan yang dimiliki Solar DEXlite. Yus mengatakan, DEXlite memberikan hasil performa yang lebih baik di atas Solar dan memiliki beberapa aspek keunggulan yang lebih baik daripada Pertamina DEX.
Menurutnya, DEXlite memiliki pengaruh yang lebih baik dibanding Bio-Solar dan PertaminaDEX terhadap daya mesin kendaraan, pada kecepatan yang sering digunakan pengguna mobil diesel, yakni 20-100 Km/jam. Sementara dari aspek akselerasi dan torsi, Yus mengatakan, DEXlite juga lebih baik dibanding Solar.
Selain itu, ia menyebutkan keunggulan lain DEXLite, seperti pengurangan kebisingan mesin yang hampir sama dengan PertaminaDEX, dan kehematan konsumsi bahan bakar yang sangat menonjol.
“Ada penghematan yang cukup tinggi pada DEXlite 7% dibanding Solar, kalau bagi kita mungkin tidak kelihatan signifikan, karena 7% dibandingkan Rp 5.100 (harga Solar) hanya sekitar Rp 450 penghematan, kalau dihitung per liter nya. Namun kalau dalam skala industri, 7% itu sudah luar biasa. Apalagi kalau untuk PLN, wah itu sudah sangat luar biasa penghematannya,” terang Yus.•Starfy