Jakarta - Tepat pada 31 Desember 2014, PT Pertamina Gethermal Energy (PGE) dan Konsorsium PT ALSTOM Power Energy System Indonesia dan ALSTOM Power System SA melakukan kick off pembangunan total proyek (pembangunan PLTP dan Steam Gathering System) panasbumi Karaha kapasitas 1x30 MW, yang artinya di akhir tahun 2016 revenue PT PGE akan bertambah 28.9 Juta USD per tahun selama masa kontrak 30 tahun.
Proyek Karaha terletak di Desa Kadipaten dan Desa Cinta, Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat. Proyek ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan proyek Karaha Bodas yang menjadi penugasan dari pemerintah Indonesia. Sehingga yang selama ini proyek Karaha terpuruk, saatnya untuk bangkit. Dengan dimulainya pembangunan Proyek Karaha, PT PGE menjadi satu-satunya pengembang di seluruh dunia yang pernah mengerjakan sekaligus pembangunan 5 proyek di 5 lokasi berbeda yaitu di Kamojang (1X35 MW), Ulubelu (2X55 MW), Lumut Balai (1X55 MW) dan Lahendong (2X20 MW) atau equivalent dengan tambahan revenue sebesar 215 juta USD di akhir 2016 sesuai HoA antara PT PGE dan PLN.
Dalam sambutannya Direktur Utama PT PGE Rony Gunawan mengharapkan pelaksanaan EPCC total proyek panasbumi Karaha ini dapat berjalan lancar sehingga selesai tepat waktu, tepat biaya dan sesuai dengan spesifikasi kontrak. Lebih jauh lagi disampaikan, proyek ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan listrik di pulau Jawa dan Bali. “Tetapi dalam pelaksanaan pembangunan proyek ini yang tidak kalah penting adalah membina hubungan dengan masyarakat di sekitar proyek dan mendudukkan keselamatan kerja menjadi hal yang paling utama,” tambah Rony.
Hadir pada acara tersebut, President Director ALSTOM Power Energy System Indonesia (ESI) and Country President ALSTOM Indonesia, Mr. Maurice Dres dan tim manajemen, General Manager Renewable steam plant – East Asia and Oceania ALSTOM Power System SA, Mr. Joko Prakoso dan tim manajemen, serta jajaran manajemen PT PGE.•pGE