Digital Expo 2019 : Digitalize or Die

JAKARTA - Di era revolusi industri 4.0, digitalisasi menjadi sebuah keharusan bagi sebuah entitas bisnis. Adaptasi terhadap perubahan yang begitu cepat harus dimaksimalkan agar digitalisasi tidak menjadi ancaman bagi perkembangan usaha ke depannya. 

Hal tersebut terungkap dalam Digital Talk bertema Digitalize or Die yang diadakan pada event Digital Expo 2019 di Lantai Mezzanine, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, pada Kamis (29/8). Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury, Direktur Pemasaran Retail Mas'ud Khamid, CEO LinkAja Danu Wicaksana, dan Presiden Direktur Astra Digital Djap Tet Fa didapuk sebagai narasumber dengan moderator Rosiana Silalahi. 

Dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury memaparkan strategi Pertamina untuk mengubah paradigma di era digital saat ini. "Digitalisasi merupakan sesuatu yang berpengaruh dalam industri energi. Karena dengan adanya digitalisasi, kegiatan operasional kita menjadi lebih efisien. Contohnya seperti yang dilakukan di Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC). Kita tidak membutuhkan banyak orang, dapat memonitor kerja dari jauh, sampai bidang HSSE bisa dipantau dengan sistem digital," ungkapnya. 

Hal senada juga disampaikan Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid. "Agar tidak ter-disrupt, Pertamina harus men-disrupt diri sendiri. Bagaimana Pertamina mengubah threat menjadi profitable opportunity. Caranya dengan mengubah mindset, mengubah culture, dan mempersiapkan resources (SDM, IT System, New Business Process, dan Infrastructur)," imbuh Mas'ud.

Djap Tet Fa juga mengutarakan hal yang sama. "Sekarang kita tidak bisa bisnis dengan cara lama. Di era digital seperti saat ini, tantangan bisnis harus dihadapi dengan berbagai inovasi digital. Siapa yang tidak bisa beradaptasi di zaman itu otomatis tewas," tegasnya. 

Menurut Djap Tet Fa, Astra sangat detil dalam mempelajari behavior customer. "Kita mempelajari data-data yang dimiliki dan membangun budaya digital dalam perusahaan," tukas Djap Tet Fa.

Sementara itu, CEO LinkAja Danu Wicaksana mengatakan, proses transformasi digital akan maksimal jika dilakukan dengan bersinergi. Contohnya produk LinkAja yang merupakan hasil dari sinergi antar BUMN. 

"Tujuan kita ialah ingin membangun suatu ekosistem dimana kita bisa mencakup seluruh sendi kehidupan. Di era ini, kita tidak bisa maju tanpa kolaborasi. Bersyukur sekali sudah ada sinergi BUMN saat ini," pungkasnya.* IN

Share this post