JAKARTA - Transformasi digital Pertamina terus berlanjut. Kali ini, Pertamina melakukan kick off Digital Procurement di Lantai Mezzanine, Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina, pada Senin (22/7).
Menurut Senior Vice President Corporate ICT Pertamina Jeffrey Tjahja Indra mengatakan program digital transformasi di Pertamina dimulai pada Oktober 2017 dengan mengidentifikasi 133 use cases. Setelah itu, pada Maret 2018, Pertamina meluncurkan BTP Digital Transformation dengan tujuh tema bisnis dan dua key ICT Project transformasi digitalisasi Pertamina.
“Selanjutnya pada 25-27 April diadakan Digital Expo, Paper Competition dan Hackathon. Ini antusiasnya sangat bagus. Agustus 2018 ReScope tema bisnis. November 2018 Workshop tim kerja CICT New Way of Work. Terakhir, Desember 2018 BOD dan BOC retreat memutuskan lima fokus utama tema transformasi digital untuk 2019. Yang salah satunya digital procurement,” ungkapnya.
Direktur Manajemen Aset Pertamina M. Haryo Yunianto menegaskan, Pertamina perlu melakukan digitalisasi procurement, karena berdampak baik untuk Pertamina. Pertama, Pertamina dapat lakukan penghematan biaya 8-12%. Kedua, percepatan pelayanan pekerja Fungsi Procurement kepada seluruh unit dan stakeholder. Ketiga, digital procurement dapat memberikan standardisasi 10 proses bisnis di Pertamina.
“Digital procurement akan mrmbuat insan Pertamina menjalankan operasional perusahaan lebih baik lagi. Bukan hanya Persero saja yang melakukan digital procurement, nanti unit dan anak perusahaan juga harus memakai sistem dan proses yang sama,” tutupnya.*IDK