BALONGAN - Dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Kementerian Luar negeri dengan Pertamina serta memberikan exposure mengenai bisnis Pertamina, 80 delegasi Kementerian Luar Negeri melaksanakan kunjungan ke Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, (7/11). Delegasi diterima oleh Pjs. GM RU VI, Safii Triyono Yunianto di Gedung Pertemuan Patra Ayu, Komperta Bumi Patra Indramayu. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama Kementerian Luar Negeri RI dengan Fungsi Investor Relations.
Safii menyampaikan, kunjungan ini menjadi momentum dalam memperkenalkan bisnis Pertamina kepada para diplomat yang merupakan garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri.
Peserta terdiri dari diplomat senior yang telah ditugaskan di berbagai negara dan akan segera bertugas kembali di berbagai negara di seluruh dunia. Hadir dalam kesempatan tersebut pekerja dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pendidikan dan Instasi Pemerintah lainnya sebelum ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) maupun Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di berbagai negara.
Direktur Amerika Selatan dan Karibia, Musthofa Taufiq Abdul Latief selaku pimpinan delegasi menjelaskan tujuan dari kunjungan untuk memberikan bekal kepada para diplomat mengenai bisnis Pertamina sebagai National Energy Company sehingga selanjutnya dapat menjadi Duta Pertamina di berbagai negara. Ke depannya, para diplomat ini diharapkan dapat mempromosikan bisnis Pertamina dan menjadi jendela informasi bagi Pertamina terkait peluang bisnis energi di negara sahabat.
Kegiatan diawali dengan overview bisnis Pertamina dan berbagai peluang kerja sama dengan negara sahabat. Presentasi disampaikan oleh Yudy Nugraha dari Investor Relations, dilanjutkan dengan overview bisnis RU VI. Sesi diskusi mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Berbagai isu strategis terkait Pertamina dalam Indonesia Incorporated dan operasi bisnis Pertamina di berbagai belahan dunia ditanyakan. Di antaranya, mengenai daya dukung energi Indonesia kedepan dan antisipasi Pertamina menghadapi berbagai isu srategis serta bagaimana dukungan Refinery dalam kedaulatan energi dan berbagai program dalam meningkatkan kapasitas kilang Pertamina.
Para peserta juga menyampaikan berbagai penawaran dan peluang kerja sama bisnis dari negara-negara tempat para diplomat bertugas, baik di negara penghasil minyak di Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, maupun kerja sama teknologi dengan Jepang. Salah satu peserta yang pernah bertugas di Jepang bahkan menyampaikan penawaran kilang di Jepang dengan Value 0. Bambang, diplomat yang telah bertugas di Qatar, menjelaskan Kementerian Luar Negeri telah bekerja sama dalam masuknya Pertamina di Irak dan Algeria. Acara diakhiri dengan site visit yang dipandu oleh Zakaria, dari Bagian Process Engineering RU VI.•INVESTORRELATIONS