JAKARTA- Guna mengetahui seluk beluk bidang minyak dan gas (migas) di Indonesia, diplomat muda Indonesia dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Kementerian Luar Negeri mengunjungi Kantor Pusat Pertamina, pada Jumat (6/4/2018). Kedatangan para diplomat muda ini disambut oleh Direktur Utama Pertamina Massa Manik.
Dalam kesempatan tersebut, Massa Manik mengungkapkan bisnis energi memiliki karakteristik unik dan spesifik. "Yaitu, very high risk, very capital intensive, dan high technological exposure," ujarnya.
Oleh karena itu, Massa menegaskan, Pertamina perlu tumbuh dan terus mengembangkan sayap bisnisnya. Saat ini Pertamina termasuk yang terkecil baik dari sisi finansial maupun operasional dibandingkan perusahaan energi kelas dunia. Meski begitu, Pertamina sudah memiliki 25% cadangan migas di 12 negara di dunia. Di antaranya Aljazair, Nigeria, Gabon, Tanzania, Irak sudah memproduksi, sedangkan sisanya Namibia, Myanmar, Perancis, Kanada, Columbia, dan Malaysia masih dalam tahap eksplorasi. “Walaupun Pertamina belum sebesar perusahaan energi dunia lainnya, tapi langkah kita sudah tepat menuju ke sana,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan BUMN ini adalah bermitra dengan perusahaan lain, termasuk dengan International Oil Company, untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Pertamina terus menjajaki ekspansi luar negeri dengan mengidentifikasi potensi kerja sama dengan negara lain untuk terus tumbuh. "Untuk menjalankan seluruh aspirasi tersebut, Pertamina membutuhkan dukungan dari pemerintah," katanya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Staf Dinas Luar negeri Kementerian Luar negeri Aji Surya sangat berterrima kasih karena Pertamina memberikan kesempatan bagi para diplomat muda mempelajari bisnis migas Indonesia melalui Pertamina. Ia berharap ke depannya para diplomat muda tersebut dapat ikut berperan memajukan diplomasi Indonesia di kancah internasional. "Pelajaran ini sangat penting karena mereka dapat belajar tentang bisnis migas langsung dengan ahlinya," tutupnya. •DEKA/Ft. ADITYO