Direksi Pertamina Pantau Persiapan Start Up RFCC Project Cilacap

Direksi Pertamina Pantau Persiapan Start Up RFCC Project Cilacap

6-cilacapCILACAP– Sebagai BUMN yang bergerak dalam sektor energi, Pertamina berkomitmen untuk dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia, utamanya BBM. Kondisi saat ini dimana terdapat peningkatan konsumsi BBM sekitar 5%/tahun membuat Pertamina harus bekerja keras dalam menopang konsumsi BBM masyarakat serta mencapai ketahanan energi nasional. Berbagai proyek migas didirikan, salah satunya proyek Resid Fluid Catalytic Cracking atau yang dikenal dengan sebutan RFCC Project di Cilacap, Jawa Tengah.

 

Komitmen terhadap ke­suksesan pembangunan pro­yek ini ditunjukkan oleh Direksi, tim manajemen, maupun pekerja yang terlibat. Hal tersebut dilihat dari Management Walkthrough yang dilakukan oleh Direksi ke lokasi proyek secara berkala guna memantau secara langsung progress pembangunan proyek. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pada Sabtu (25/7) didampingi oleh Direktur Pengolahan Rachmad Hardadi, SVP Business Development Iriawan Yulianto, Corporate Secretary Nursatyo Argo, serta be­berapa VP pengolahan dan tim manajemen Kantor Pusat Pertamina melakukan kunjungan ke RU IV Cilacap untuk melihat perkembangan RFCC Project Cilacap.

 

Direktur Utama  Pertamina Dwi Soetjipto mengakui,  RFCC project merupakan salah satu proyek yang men­dapatkan perhatian pe­nuh dari Direksi. “RFCC adalah proyek yang strategis bagi Pertamina. Di­reksi dan manajemen me­ninjau langsung agar kendala yang masih ada dapat di­selesaikan secepatnya,” ujar Dwi Soetjipto.

 

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh pekerja RFCC, Dwi yakin proyek ini segera on stream sesuai dengan janji dari pekerja RFCC sehingga pada akhir tahun 2015. “Karena itu, dibutuhkan koordinasi yang strategis antara Direksi, manajamen, dan pekerja yang melaksanakan proyek ini secara berkesinambungan sehingga RFCC project Cilacap dapat selesai sesuai target,” tambah Dwi.

 

Ia menegaskan, de­ngan adanya Management Walkthrough seperti ini diharapkan mampu mem­bangun komunikasi yang baik dan menambah semangat serta motivasi para pekerja untuk dapat menyelesaikan proyek RFCC. “Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan kami sebagai Direksi terhadap para pekerja yang tengah berjuang mengerjakan proyek RFCC,” tukas Dwi Soetjipto.

 

Sementara Amir H. Siagian selaku RFCC Project Manager menjelaskan, terkait persiapan start up RFCC project, saat ini tim proyek tengah menyiapkan start up dan commissioning unit-unit yang ada di dalam pro­yek ini seperti OSBL yakni Utilities dan OM serta beberapa unit ISBL. Selain itu, man power readiness terus ditingkatkan.

 

Pembangunan RFCC Project Cilacap adalah un­tuk meningkatkan pro­duksi HOMC 1,13 juta barel/bulan, meningkatkan pro­duksi LPG 350.000 ton/tahun, meng­hasilkan produk baru Proly­pene 140.000 ton/ta­hun, dan meningkatkan margin kilang dan daya saing RU IV.

 

Dengan adanya RFCC proyek ini diharapkan keter­gantungan Indonesia ter­hadap impor BBM dan produk petrokimia dapat berkurang, serta terjadi peningkatan Complexity Index kilang Pertamina RU IV Cilacap sehingga menambah economic value yang diper­kirakan sebesar 154,82 juta dolar AS per tahun.•RU IV

Share this post