JAKARTA – Direksi Pertamina meninjau SPBU COCO Cikini dan SPBU DODO Tebet, Sabtu, 2 Mei 2020. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Ritel Mas’ud Khamid, Direktur Logistik, Supply Chain, dan Insfrastruktur (LSCI) Mulyono, dan Ketua DPD 3 Hiswana Migas Juan Tarigan memantau implementasi sistem custody transfer di dua SPBU tersebut.
“Hari ini kita sudah mulai bisa melihat salah satu hasil dari program digitalisasi SPBU, yaitu penerapan teknologi Automatic Tank Gauging (ATG) yang salah satu fungsi utamanya adalah mengontrol stok BBM secara otomatis. Tim manajemen juga bisa mengontrol berapa stok awal, penjualan, mapun sisa stok BBM,” ujarnya.
Mas’ud juga menjelaskan, perangkat ini terhubung dengan mini server yang ada di ruang kontrol SPBU dan terhubung ke main server Pertamina untuk mengatur suplai kebutuhan BBM ritel di seluruh Indonesia.
“Kita memasang 22.000 ATG di 5.100 SPBU. Hari ini sekitar 80-85 persen dari total SPBU sudah selesai dipasang ATG,” ujarnya.
Direktur LSCI Pertamina Mulyono menambahkan, digitalisasi SPBU ini akan diintegrasikan dengan program digitalisasi di TBBM. “Jadi nanti semua proses digitalisasi yang ada di SPBU akan terhubung ke TBBM sehingga tanpa ada order dari SPBU pun kita sudah bisa mengetahui bahwa SPBU ini akan kosong pada jam sekian. Dengan demikian, pekerja di TBBM bisa mempersiapkan,” papar Mulyono.
Ketua DPD 3 Hiswana Migas Juan Tarigan mengapresiasi langkah yang dilakukan Pertamina. “Para pengusaha SPBU menyambut positif program digitalisasi ini karena membantu kami selaku pemilik SPBU dalam mengontrol bisnis ke depannya,” ujar Juan.
Mas’ud berharap, digitalisasi SPBU ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pelayanan Pertamina. “Masyarakat tidak hanya dapat menikmati layanan dari sisi ketepatan ukuran, tapi juga dari sisi kualitas, keakurasian, dan ketersediaan produk di SPBU menjadi lebih terjamin,” tutupnya. *IN/ft. KUN