PALEMBANG – Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam berinteraksi langsung dengan pekerja yang tergabung dalam Culture Change Agent RUMOR 32 ketika melakukan safari Ramadan (safram) ke Pertamina Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), pada Selasa (22/5/2018).
Dalam acara bertajuk Up Close and Personal with Upstream Director ini, Alam berbagi inspirasi kepada pekerja muda Refinery Unit (RU) III dan Marketing Operation Region (MOR) II dengan berbagi pengalaman selama berkarier di Pertamina dan memberikan motivasi kepada mereka untuk selalu optimistis menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
Menurutnya, 10 tahun mendatang, di Pertamina pasti akan terjadi estafet kepemimpinan ke tangan pekerja muda. Karena itu, ia mengajak pekerja muda untuk terus menggali potensi diri yang dimiliki, "Lakukan challenge terhadap diri sendiri, sehingga bisa terus belajar dan terus menggali potensi untuk mengenal lebih baik siapa diri kita. Jangan mengeluh karena tidak akan menyelesaikan masalah," ungkapnya.
Alam menegaskan, pekerja Pertamina harus dapat berdiri di antara dua sisi, yaitu menjadi pekerja profesional yang mengutamakan kepentingan korporasi dan turut serta membantu pemerintah 'mengurus' Indonesia. "Pertamina sebagai korporasi harus profitable, sedangkan dalam konteks 'mengurus' Indonesia, kita harus mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan energi dan energi berkeadilan. Karena tidak bisa dipungkiri, Pertamina 100% milik negara," tukasnya.
Dirinya juga memberikan gambaran untuk menjadi pemimpin di Pertamina, selain harus memahami kondisi perusahaan, haruslah pula seseorang yang mempunyai sifat negarawan. Karena Pertamina menjadi tulang punggung negara dalam menyediakan energi untuk masyarakat.
"Pekerja pimpinan Pertamina tidak saja melulu hanya memahami akan kondisi perusahaan, namun lebih dari itu. Ia harus pula mempunyai sifat negarawan, karena Pertamina juga turut melayani masyarakat melalui penyediaan BBM," jelas Syamsu Alam.•HARI