JAKARTA – Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menyatakan bahwa Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang concern terhadap isu kesetaraan gender dalam aktivitas bisnis operasinya. Karena itu, perusahaan membuat sejumlah kebijakan yang mendukung kiprah para pekerja perempuan agar bisa menunjukkan kinerja maksimal.
Hal tersebut diungkapkan Emma saat hadir sebagai pembicara dalam acara talk show bertajuk “Perempuan & Energi Terbarukan adalah Masa Depan Bangsa "Enviromental Social Governance”, yang diselenggarakan di Gedung Menara Imperium, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2023.
Menurutnya, isu kesetaraan gender merupakan salah satu bagian dari aspek Enviromental Social Governance (ESG) yang diimplementasikan Pertamina. “Respectful policy itu kami terapkan di seluruh lini bisnis. Sehingga memberikan kenyamanan kepada para perempuan untuk bekerja maksimal di lingkungan Pertamina meskipun BUMN ini notabene male dominated sector,” ujar Emma.
Dikatakan Emma, saat ini persentase karyawan perempuan di Pertamina sekitar 17 persen dari total pekerjanya. Hal ini masih berada di bawah rata-rata perusahaan migas pada umumnya, yakni sekitar 22 persen. Untuk meningkatkan daya tarik kaum hawa bergabung, Pertamina terus berinovasi menghadirkan kebijakan serta sarana dan prasarana yang ramah bagi perempuan.
“Kita intervensi dengan supporting policy dan ekosistem yang sangat nyaman. Dari mulai kebijakan dari manajemen terkait infrastruktur yang memberikan kenyamanan pada karyawan perempuan. Ada ruang laktasi, cuti melahirkan dan macam-macam untuk privilege kepada perempuan untuk bisa nyaman bekerja. Ada fleksibilitas, childcare,” bebernya.
Pertamina juga memiliki komunitas Pertiwi, bukan sekadar sebagai wadah bagi para pekerja perempuan, tapi juga memberikan sejumlah pelatihan bagi para anggotanya. Pertamina juga memiliki whistle blowing system, sebagai kanal pelaporan bagi para pekerja jika terjadi pelecehan.
“Jadi ada afirmatif dan enforcement dari setiap policy yang mendukung lingkungan kerja ramah terhadap pekerja perempuan, terlebih untuk sektor yang male dominated seperti ini. Beberapa sudah terlihat bahwa para pekerja perempuan itu nyaman bekerja di Pertamina,” kata Emma menambahkan.
Menurut Emma, kaum hawa juga memiliki andil dalam melakukan energi efisiensi, yang dapat dilakukan mulai dari rumah. “Perempuan sangat berperan dalam konsumsi energi. Dan langkah intervensi yang mudah dilakukan adalah efisiensi energi melalui pengendalian konsumsi energi rumah tangga," pungkas Emma.*STK