JAKARTA - Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang kembali menekankan Marketing harus memperoleh profit pada tahun ini. Hal tersebut ditegaskan Ahmad BAmbang dalam sosialisasi Marketing & Operation Excellence (MOE) di Lantai M Gedung Utama, Rabu (4/2).
“Apapun yang laku, akan kita pasarkan semuanya, dan tidak boleh rugi. Kita akan memasarkannya sebagai produk Pertamina. Tetapi kita juga bisa lihat, kalau produk Pertamina produksinya kurang, tetapi pasar itu ada, ya kita akan impor. Kita punya jaringan. Dan itu bisa kita lakukan untuk BBM, termasuk aviasi,” tambahnya. “Yang penting, pasar tetap harus kita kuasai karena menghasilkan profit.”
Sosialisasi dihadiri SVP Fuel Marketing & Distribution Suhartoko yang juga adalah Project Leader MOE, SVP Non-Fuel Marketing Taryono, SVP Shipping Mulyono, beserta jajaran manajemen Direktorat Pemasaran.dan pimpinan Anak Perusahaan Direktorat Pemasaran. Sosialisasi juga disiarkan ke MOR I – VIII dan unit bisnis melalui video conference.
Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari pencanangan Kick Off Marketing & Operation Excellence yang telah dilaksanakan di Semarang pada 10 Januari 2015. “Saya tidak mau lagi teman-teman berpikir soal alokasi, berpikir soal demarketing,” tegas Ahmad Bambang.
Ia juga memaparkan anjloknya harga minyak mentah dan dampaknya yang luas pada perusahaan-perusahaan migas, termasuk pada Pertamina dan sektor hilir migas. Ia juga menguraikan apa yang terjadi di perusahaan migas di luar negeri.
“Ini menggambarkan semua perusahaan minyak sudah teriak, terutama yang mengharapkan sebagian besar pendapatan atau profitnya dari sektor upstream,” ujar Ahmad Bambang.
Setelah itu, Suhartoko selaku Project Leader MOE mempresentasikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mentransformasikan Direktorat Marketing menghadapi situasi terkini.
Usai sosialisasi, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto berkesempatan membuka Gallery MOE di Lantai Ground Kantor Pusat Pertamina. Turut mendampingi Direktur Pemasaran Ahmad Bambang, Direktur Hulu Syamsu Alam, Sekretaris Perseroan Nursatyo Argo, dan anggota Dewan Komisaris Pertamina Nurdin Zainal.•URIP