Direktur Utama Pertagas Management Walkthrough ke Muara Karang

Direktur Utama Pertagas Management Walkthrough ke Muara Karang (1)

13-pertagasJAKARTA-Guna melihat sejauhmana kemajuan pem­bangunan jaringan pi­panisasi gas open access ruas Muara Karang–Muara Tawar (MKMT), President Director PT Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya dan tim manajemen melakukan Management Walkthrough (MWT) ke metering station Muara Karang, Jakarta Utara, yang lokasinya berdampingan dengan metering station yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas.

 

Kunjungan yang ber­langsung pada Selasa (17/5), ini meninjau beberapa lokasi pekerjaan proyek, antara lain di Muara Karang, Ancol dan Semper, Jakarta Utara. Dalam kesempatan tersebut Hendra ditemani Sekretaris Perusahaan Pertagas, Adiatma Sardjito dan External Communication Manager PT Pertamina (Persero), Ifki Sukarya.

 

Hendra menjelaskan, me­tering station Muara Karang akan digunakan se­bagai tempat pengukuran gas yang nanti akan di­suplai dari terminal terapung yang dioperasikan oleh Nusantara Regas. “Gas tersebut akan didistribusikan untuk in­dustri dan PLN Jawa Barat,” kata Hendra.

 

Jaringan pipa berdiameter 24 inchi sepanjang kurang lebih 30 Km ini membentang dari Muara Karang, Jakarta Utara hingga ke Muara Ta­war, Bekasi. “Jaringan ini memang akan menyuplai kebutuhan PLN untuk pembangkit listrik di Muara Tawar” lanjut Hendra.

 

Pembangunan ruas MKMT ini rencananya dilanjutkan dengan pembangunan seg­men ke-2, yakni ruas Muara Tawar ke Tegalgede, guna menyuplai kebutuhan gas bagi kebutuhan industri dan kelistrikan di Jawa Barat.

 

Hendra optimis proyek ini selesai dalam waktu de­kat. Karena sampai saat ini kemajuan proyek sudah mencapai 80%. Diharapkan pada akhir Juni atau awal Juli 2016 proyek bisa rampung. “Kita berharap ini menjadi milestone bagi Pertagas dalam rangka memenuhi ke­butuhan konsumen di Jawa Barat, baik untuk kelistrikan maupun industri,” tegasnya.

 

Investasi untuk proyek pipa Muara Karang-Muara Tawar sekitar US$ 50 ju­ta. Adapun jika sampai ke Te­galgede, diperkirakan men­capai sekitar US$ 153 juta.•URIP

Share this post