JAKARTA-Guna melihat sejauhmana kemajuan pembangunan jaringan pipanisasi gas open access ruas Muara Karang–Muara Tawar (MKMT), President Director PT Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya dan tim manajemen melakukan Management Walkthrough (MWT) ke metering station Muara Karang, Jakarta Utara, yang lokasinya berdampingan dengan metering station yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas.
Kunjungan yang berlangsung pada Selasa (17/5), ini meninjau beberapa lokasi pekerjaan proyek, antara lain di Muara Karang, Ancol dan Semper, Jakarta Utara. Dalam kesempatan tersebut Hendra ditemani Sekretaris Perusahaan Pertagas, Adiatma Sardjito dan External Communication Manager PT Pertamina (Persero), Ifki Sukarya.
Hendra menjelaskan, metering station Muara Karang akan digunakan sebagai tempat pengukuran gas yang nanti akan disuplai dari terminal terapung yang dioperasikan oleh Nusantara Regas. “Gas tersebut akan didistribusikan untuk industri dan PLN Jawa Barat,” kata Hendra.
Jaringan pipa berdiameter 24 inchi sepanjang kurang lebih 30 Km ini membentang dari Muara Karang, Jakarta Utara hingga ke Muara Tawar, Bekasi. “Jaringan ini memang akan menyuplai kebutuhan PLN untuk pembangkit listrik di Muara Tawar” lanjut Hendra.
Pembangunan ruas MKMT ini rencananya dilanjutkan dengan pembangunan segmen ke-2, yakni ruas Muara Tawar ke Tegalgede, guna menyuplai kebutuhan gas bagi kebutuhan industri dan kelistrikan di Jawa Barat.
Hendra optimis proyek ini selesai dalam waktu dekat. Karena sampai saat ini kemajuan proyek sudah mencapai 80%. Diharapkan pada akhir Juni atau awal Juli 2016 proyek bisa rampung. “Kita berharap ini menjadi milestone bagi Pertagas dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen di Jawa Barat, baik untuk kelistrikan maupun industri,” tegasnya.
Investasi untuk proyek pipa Muara Karang-Muara Tawar sekitar US$ 50 juta. Adapun jika sampai ke Tegalgede, diperkirakan mencapai sekitar US$ 153 juta.•URIP