JAKARTA - “Sebagai BUMN, masyarakat banyak sekali menaruh harapan kepada kita. Kita harus menyatukan negara ini melalui distribusi BBM, mau rugi atau tidak. Tetapi di lain pihak kita tetap harus memberikan laba tertinggi di antara BUMN lainnya.”
Demikian dikatakan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan ketika menutup Pertamina Leadership Development Program (PLDP) 2013 di Lantai 21 Gedung Utama, Jumat (4/7). Acara juga dihadiri Direktur SDM Evita M. Tagor, Direktur PIMR M. Afdal Bahaudin, VP Pertamina Corporate Universirty PCU) Hasnil Rasyid.
Karen juga mengemukakan pentingnya penyiapan para calon pemimpin bisnis Pertamina di masa depan. “Setingkat Asistant Manager atau Manager itu sudah dipersiapkan untuk masuk ke dalam talent pool, yang nantinya dipersiapkan untuk memimpin perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan, apalagi menghadapi persaingan yang akan datang, “ lanjutnya.
Di luar sana, menurut Karen, masyarakat tidak peduli dengan kesulitan yang dihadapi Pertamina. Karena itu ia menekankan perlunya inovasi dan berpikir out of the box. “Perbedaan antara manager dan assistant manager yang sudah ikut PLDP maupun yang belum, harus terlihat dari kinerjanya. Yang satu bekerja sesuai kebutuhan, yang satu lagi sudah tahu persoalan ke depan seperti apa. Jadi berpikirnya itu lima langkah ke depan. Ini yang saya harapkan dari peserta PLDP.”
Hasnil Rasyid menyebutkan PLDP 2013 diikuti 31 peserta setingkat asisten manager dan manager, yang semuanya dinyatakan lulus. PLDP dimulai pada 12 Desmeber 2013 dan berakhir pada 4 Juli 2014 dengan sistem residensial di PCU. Sementara proses pembelajaran ada di dalam kelas maupun di luar kelas.
Keluar sebagai tiga peserta terbaik, yaitu Ajie Anom Purwasaksi (Direktorat M & T), Erwin Dwiyanto (Direktorat M & T), dan Didik Bahagia (Direktorat Pengolahan). Sementara tiga peserta dengan business project terbaik ialah Ajie Anom Purwasaksi (Direktorat M & T), Eko Ricky Susanto (Pertamina Lubricants), dan Nurhatta Danuputra (PIMR).•URIP