Ulubelu - Direktur Utama Pertamina Massa Manik menegaskan posisi anak usaha Pertamina di bidang panas bumi, yaitu Pertamina Geothermal Energy (PGE) memiliki posisi yang sangat strategis bagi perusahaan secara korporat. Bagi Massa, bisnis PGE yang terlibat dalam penyediaan energi untuk listrik akan menjadi prospek yang bagus di masa depan.
“Kita melihat bagaimana negara-negara yang sudah maju mulai mengurangi konsumsi BBM nya dan beralih ke energi lain seperti power (listrik). Karena itu PGE yang sudah masuk dalam bisnis tersebut harus bisa kompetitif,” ujarnya saat kunjungan kerja ke PGE Area Ulubelu, Selasa (8/8).
Massa menekankan salah satu kunci untuk bisa kompetitif dalam bisnis ini adalah efisien. Dengan lebih efisien, maka PGE akan punya nilai tambah dibandingkan pemain-pemain lainnya. Ia menyontohkan operasional di Ulubelu ini yang memiliki kapasitas terpasang hingga 220 MW. Dari total 4 unit yang beroperasi, ada dua pihak yang mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu PLN (unit 1 & 2) dan Pertamina (unit 3 & 4).
“Kita harus bisa buktikan bahwa kita lebih efisien. Dan saya yakin, rekan-rekan pasti bisa melakukannya,” tegasnya.
Hal ini ditanggapi positif oleh PGE. Seperti yang disampaikan Direktur Operasi PGE Ali Mundakir, PGE akan melakukan beberapa upaya untuk menjawab tantangan tersebut.
“Di antaranya dengan optimalisasi proses uap agar bisa menghasilkan listrik yang lebih banyak. Jadi jika sekarang bisa menghasilkan 220 MW, ke depan diharapkan bisa meningkat sekitar 10-15%,” ujarnya.
Demikian juga yang disampaikan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Khairul Rozaq. Ia menjelaskan PGE siap untuk lebih kompetitif terutama dalam memenuhi target 110 ribu barel oil ekuivalen atau setara 2,1 GW pada 2025.
“Proses persiapan untuk mulai produksi di panas bumi memang panjang. Butuh waktu sekitar 5-6 tahun. Tapi kami yakin bisa mencapai target tersebut,” pungkasnya.•ALIH