LAMPUNG – Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ali Mundakir hadir sebagai salah satu narasumber pada kegiatan International Conference on Engineering, Technologies, and applied Sciences (ICETsAS) 2018 dengan Tema “Welcoming the 4th Industrial Revolution through innovative and creative research and development in Engineering, Technologies and Applied Science” yang dilaksanakan di Hotel Emersia Lampung pada 18 Oktober 2018.
Hadir juga sebagai pembicara pada kegiatan ini, di antaranya: Prof. Yim Fun Hu dari Bradford University United Kingdom, Mr. Yunus Mayat dari Enterprise Architect and Information Metropolitan Distric Council United Kingdom, Prof. Yoshihiro Narita dari Hokaido University. Kegiatan diselenggarakan atas kerjasama dari BKS-PTN dan Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dihadiri lebih dari 120 peserta.
Dalam presentasinya Ali memaparkan, Indonesia mempunyai cadangan geothermal terbesar di dunia tetapi pemanfaatan masih di bawah 10%, dan utamanya masih bergantung pada pemanfaatan energi fosil. Padahal menurutnya, energi geothermal adalah energi bersih dan terbarukan (renewable).
"Dengan memanfaatkan energi geothermal memiliki potensi pengurangan emisi (emission reduction) sekitar 3.2 juta ton CO2e per tahun," tegasnya.
Ali menambahkan, saat ini PGE menjadi satu-satunya anak perusahaan Pertamina yang mengembangkan energi panas bumi dengan kapasitas terpasang saat ini sebesar 617 MW. "Salah satu lapangan kami yaitu Kamojang telah beroperasi selama 35 tahun,” ujarnya.
Peserta pada kegiatan ini juga direncanakan akan mengunjungi PGE Area Ulubelu untuk secara langsung mengamati kegiatan pengembangan Geothermal di Provinsi Lampung.•PGE