TOMOHON - Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia (PPI) selaku CEO Sub Holding Power and Renewable Energy Heru Setiawan didampingi oleh Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Eko Agung Bramantyo dan Corporate Secretary PPI Dicky Septriadi melaksanakan management walkthrough (MWT) ke lapangan panas bumi Lahendong yang dikelola oleh PGE Area Lahendong, Minahasa, Tomohon, Sulawesi Utara pada 20-21 Januari 2021.
Kegiatan MWT yang dipandu langsung oleh General Manager PGE Area Lahendong Chris Toffel A.E.P bersama jajaran manajemen dan pekerja di lokasi, bertujuan untuk melihat dan memastikan kondisi operasional PGE Area Lahendong aman dan andal dalam pengelolaan energi panas bumi untuk suplai kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo, di tengah bencana alam yang terjadi di beberapa lokasi di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara.
Kunjungan MWT tersebut difokuskan pada monitoring aspek Health, Safety, Security dan Environment (HSSE) serta keandalan operasi di tengah bencana alam dan pandemi COVID-19. Adapun lokasi MWT dilakukan pada fasilitas produksi di Cluster LHD-05, PLTP Unit 5 & 6, serta kantor utama PGE Area Lahendong.
Dalam kesempatan itu, Heru mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi capaian kerja aspek HSSE di PGE Area Lahendong. “Selamat kepada PGE Area Lahendong atas capaian kinerjanya, terima kasih telah berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat,” ucapnya.
Capaian kinerja HSSE yang telah di raih PGE Area Lahendong antara lain Zero TRIR dan NoA, Zero Accident Award dari Kementerian Ketenagakerjaan serta predikat Gold untuk Sistem Manajemen Pengamanan dengan nilai 94.5 persen.
Selain itu, ia menyampaikan untuk selalu peduli antar sesama pekerja, mitra kerja, keluarga, dan lingkungan karena hal itu merupakan salah satu upaya bisa bertahan, saling menguatkan, dan mengingatkan.
“Dalam perkembangan situasi global saat ini, kita harus tetap bertahan dan berkembang dengan asas ‘think globally, act locally rooted’ karena pembangunan apapun harus berakar pada karakter, identitas dan budaya masing-masing lokasi yang berbeda-beda untuk mencapai Sustainability Development,” tutur Heru.
Tak hanya itu, Heru memberikan kesempatan kepada para pekerja, khususnya front liner, untuk menyampaikan kendala, harapan, sekaligus gagasan-gagasan untuk pengelolaan dan pengembangan, baik organisasi maupun bisnis perusahaan ke depannya.
Lapangan uap panas bumi dan PLTP PGE Area Lahendong sendiri mampu menghasilkan listrik sebesar 120 MW yang berkontribusi sekitar 25-30 persen dari kebutuhan listrik masyarakat di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Hal inilah yang menjadikan wilayah operasi PGE Area Lahendong menjadi salah satu tulang punggung pasokan listrik kepada PT PLN (Persero) di Sulawesi Utara dan Gorontalo. *PPI/HM