JAKARTA - Perkembangan dunia digital saat ini sangat pesat. Penggunaan teknologi untuk berkomunikasi pun semakin beragam, seperti melalui media sosial. Namun demikian, perkembangan tersebut seperti dua mata pedang. Satu sisi semakin memudahkan orang berkomunikasi, tapi di sisi lain juga menimbulkan efek negatif karena semakin bebasnya penggunaan media sosial. Untuk itulah perlu adanya Kontrol dari pemerintah. Salah satu alat pemerintah yang berhak mengontrol adalah Kepolisian RI (Polri). Untuk mengetahui sejauhmana Polri mengontrol perkembangan media sosial di masyarakat, Contact Pertamina sebagai contact center Pertamina yang dipimpin oleh Manajer External Communication Jekson Simanjutak melakukan kunjungan kerja ke Divisi Humas Polri, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (8/3).
Dalam kesempatan tersebut, rombongan diterima oleh Karo Multimedia Div Humas Polri BJP. Drs. Yan Fitri Halimansyah.
Halimansyah menjelaskan, mulai awal tahun ini Polri membentuk biro baru di bawah Divisi Humas dengan nama Biro Multimedia. “Tugas pokok biro ini adalah melaksanakan kegiatan komunikasi digital dan elektronika, mediamonitoring dan pengelolaan isu krisis media cetak dan digital, seperti media online, agar menjadi saluran komunikasi dua arah yang efektif.Biro Multimedia juga berperan penting untuk meng-counter berita-berita Hoax yang semakin banyak,” papar Halimansyah.
Sementara itu, Manajer External Communication Pertamina Jekson Simanjuntak sangat berterima kasih kepada Divisi Humas POLRI yang telah berbagi pengetahuan bagaimana menghadapi perkembangan teknologi.
Menurutnya, pengetahuan ini sangat penting bagi Pertamina karena seringkali berita-berita yang tidak benar (hoax) tentang Pertamina tersebar di media sosial sehingga membuat masyarakat resah. “Kami banyak belajar bagaimana mengelola informasi dari masyarakat di media sosial sehingga informasi yang negatif bisa dikonfirmasi dengan cepat,” ujarnya.
Rombongan juga mengunjungi ruang multimedia Divisi Humas Polri dan Museum Polri.•Kuntoro