JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam di bawah SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, mengumumkan dimulainya pekerjaan konstruksi 3 (tiga) anjungan lepas pantai untuk Lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam. Investasi sebesar US$ 105 juta tersebut akan mendukung 20 persen produksi WK Mahakam pada tahun 2024.
Pengumuman tersebut dilakukan melalui penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, Supply, Construction and Commissioning (EPSCC) bersama PT Meindo Elang Indah (MEI), di Jakarta, pada Senin 27 Juli 2020.
Penandatanganan secara daring itu dilakukan oleh PTH Direktur Utama PHM Danar Dodjoadhi dan Direktur PT Meindo Elang Indah Stephanie Chan, disaksikan oleh Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu, Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi.
“Pada saat produksi puncak, kontribusi dari ketiga anjungan ini diharapkan akan mencapai 120 MMSCFD,” kata Danar.
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim, menyampaikan kegembiraannya karena pemenang kontrak tersebut adalah perusahaan dalam negeri. “Hal ini penting untuk meningkatkan kapasitas perusahaan nasional agar memiliki kemampuan tidak hanya di kancah nasional namun juga global,” tegasnya.
Lebih lanjut, Chalid mengatakan, kontrak EPSCC itu merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi. Nilai kontrak mencapai US$ 105 juta, berdurasi 18 bulan, dengan komitmen TKDN sebesar 51,2 persen.
Dalam sambutannya, Sulistya menyambut baik realisasi proyek di tengah masa pandemi COVID-19 saat ini. Kegiatan itu sekaligus merealisasi satu bagian yang harus dilakukan SKK Migas dan KKKS untuk mendukung pencapaian target produksi 1 juta barel pada tahun 2030.
Proyek ini juga diharapkan dapat memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja lokal di lokasi pekerjaan yaitu Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pada saat pekerjaan puncak, proyek itu akan menyerap 900 hingga 1.000 tenaga kerja.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada PHM yang dapat melaksanakan proses tender ini secara tepat waktu yaitu selama 88 hari,” katanya.
Apresiasi juga diberikan SKK Migas kepada PHM karena mampu menghasilkan potensi efisiensi dari tender tersebut sebesar US$ 17,6 juta terhadap owner estimate yang diusulkan saat persetujuan rencana tender. “Semoga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan dapat direalisasi sesuai rencana sehingga potensi penghematan itu menjadi nyata,” tambah Sulistya.
Sulistya menambahkan, walaupun saat ini sedang pandemi Covid 19, SKK Migas berharap PHM dan pelaksana kontrak tetap berupaya agar pelaksanaan kontrak berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan tidak terjadi keterlambatan pekerjaan.
“Namun tentunya kami tetap meminta agar pelaksanaan kegiatan berpedoman pada protokol kesehatan, karena masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal utama yang tidak bisa ditawar di sektor hulu migas,” tambahnya.
Ketiga anjungan yang akan dibangun itu adalah Jumelai yang akan dipasang di Lapangan South Mahakam, serta North Sisi dan North Nubi untuk Lapangan Sisi Nubi. Proyek yang dinamai JSN itu diharapkan selesai pada kuartal IV tahun 2021.
Dalam proyek JSN ini, PHM juga membuat berbagai upaya efisiensi dari sisi desain sehingga anjungan yang dibangun lebih ringan 66 persen, disesuaikan dengan kapasitas cadangan gas yang ada. Gas yang diproduksi dari proyek JSN tersebut akan disalurkan ke kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan. *PHM/HM