Dua SPBU BBM Satu Harga di NTT Diresmikan



NUSA TENGGARA TIMUR – Sebanyak dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Program BBM Satu Harga kembali diresmikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kedua SPBU tersebut berada di Satarmese, Kabupaten Manggarai dan SPBU di Ende Selatan, Kabupaten Ende yang diresmikan pada Jum'at (23/11/2018). Dengan adanya tambahan dua lokasi ini, maka sebanyak lima SPBU di NTT beroperasi penuh melaksanakan penugasan BBM Satu Harga.

Turut hadir dalam acara peresmian di SPBU Satarmese, Bupati Manggarai Deno Kamelus, Anggota Dewan Energi Nasional Pudji Untoro, dan Saiful Anwar selaku perwakilan dari Pertamina. Sedangkan, pada peresmian di SPBU Ende Selatan hadir Asisten II Bupati Ende Nyo Kosmas, Anggota Dewan Energi Nasional Sonny Keraf, dan Reggi Senjang selaku perwakilan dari Pertamina.

SPBU Nelayan (58.863.04) di Kabupaten Ende yang terletak di Jalan Ikan Paus, Kecamatan Ende Selatan,  menjual bahan bakar jenis Solar dan Pertalite dengan total kapasitas sebesar 40 KL dengan masing-masing jenis bahan bakar sebesar 20KL. Sedangkan SPBU Satarmese  menjual bahan bakar jenis Premium, Solar, Pertalite, dan Dexlite dengan total kapasitas sebesar 70 KL dengan masing-masing jenis bahan bakar sebesar 20KL dan 10KL untuk bahan bakar jenis Dexlite. SPBU Mini (55.865.13) tersebut terletak di Jalan Trans Ruteng-Iteng, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai.

Dua titik yang diresmikan di NTT menambah pencapaian Pertamina dalam menjalankan penugasan BBM Satu Harga dari 67 titik target Pertamina pada tahun 2018. Sedangkan, untuk Pertamina MOR V dari yang ditargetkan sebanyak 10 titik BBM Satu Harga untuk 2018, sudah tercapai seluruhnya hingga Bulan November 2018 dengan rincian lima titik di Nusa Tenggara Barat dan lima titik di Nusa Tenggara Timur.

“Hadirnya SPBU di Ende dan Satarmese membuat harga bahan bakar yang didapatkan oleh masyarakat tidak lagi berbeda. Sebelumnya, masyarakat di sana harus membeli Premium atau Solar dengan harga Rp10.000-12.000/liter. Pelayanan juga akan meningkat karena akan mengurangi antrean di SPBU yang sudah ada sebelumnya. Di samping itu, masyarakat Ende dan Satarmese yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan dapat memangkas pengeluaran untuk BBM dan tertolong karena kemudahan untuk mendapatkan bahan bakar,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji.

Suplai BBM untuk SPBU di Ende berasal dari TBBM Ende menggunakan mobil tangki dengan jarak tempuh sekitar 20 menit. Sedangkan suplai BBM untuk SPBU di Satarmese berasal dari TBBM Reo yang berjarak 105 km dengan menggunakan mobil tangki yang harus menempuh perjalanan selama 8 jam dengan rute yang sulit. Kehadiran dua SPBU ini memudahkan masyarakat setempat untuk mendapatkan BBM dimana sebelumnya mereka harus menempuh 45-50 Km atau setara 3 jam perjalanan untuk mendapatkan BBM.

“Kami berharap dengan adanya SPBU BBM  Satu  Harga di kedua lokasi tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya dan dapat mendorong harga BBM yang merata untuk seluruh Indonesia,” tambah Rustam.•MOR V

Share this post