Dukung Diversifikasi Energi, MRU Resmi Beroperasi

Dukung Diversifikasi Energi, MRU Resmi Beroperasi

Pertamina _MRU_Pertagas _2015JAKARTA – Sebagai upaya mendorong penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) serta bentuk semangat diversifikasi energi di Indonesia, Pertamina meresmikan beroperasinya Mobile Refueling Unit (MRU) untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, pada Senin (16/11). Peresmian yang berlangsung di lapangan Banteng Jakarta ini dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja, dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi Sutanto Soehodo. Hadir pula dalam acara peresmian ini, perwakilan kepala SKK Migas, perwakilan kepala BPH Migas, jajaran Komisaris Pertamina, Direksi Pertamina, Direktur Utama Pertagas, dan Pejabat lainnya.

 

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, selain MRU, Pertamina telah menuntaskan pembangunan 34 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di kota-kota besar Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti Pertamina mendukung diversifikasi energi menuju penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan. “Pertamina percaya bahwa konversi dari BBM ke BBG merupakan salah satu langkah strategis pemerintah yang harus ditempuh untuk mencapai energy mix 2025,” ucap Dwi Soetjipto.

 

Dirjen Minyak dan Gas Bumi I.G.N. Wiratmaja Puja sangat mengapresiasi kemampuan Pertamina dalam melak­sanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemerintah dalam membangun jarinan SPBG, seperti Mother Station, Daughter Station, maupun MRU. “Program ini sangat inline dengan Kebijakan Energi Nasional. Salah satunya dengan  mengurangi porsi BBM dan digantikan dengan BBG,” pungkasnya.

 

Empat MRU yang memiliki nilai investasi Rp 12 miliar per unit tersebut akan ditempatkan  di beberapa lokasi, yaitu Lapangan Banteng, Rest Area Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 57, SPBU COCO Jl. Industri Raya, Kemayoran, serta SPBG Pulogebang, Jakarta Timur. Pertamina juga akan menempatkan tiga MRU lainnya di Bandara Soekarno-Hatta, Mampang Prapatan, dan di Jatiasih, Bekasi Selatan. Sehingga, jumlah total MRU yang dijalankan Pertamina sebanyak tujuh unit MRU.

 

MRU yang mendistribusikan CNG dengan merk dagang Envogas tersebut dioperasikan dan dikelola PT Pertagas Niaga. “Sambil terus berupaya mengembangkan pasar Envogas dari sisi permintaan, kami terus menambah infrakstruktur pengisian gas sehingga semua stakeholder, termasuk kalangan ATPM menjadi semakin yakin akan prospek pasar kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia,” ungkap Dwi Soetjipto.

 

MRU yang memiliki ukuran 20 ft dengan kapasitas storage sekitar 1.800 Lsp merupakan salah satu pelengkap dari pola distribusi Bahan Bakar Gas (BBG) yang disiapkan oleh Pertamina selain menggunakan SPBG yang tersambung dengan pipa sumber gas atau sering disebut dengan SPBG Online maupun Mother-Daughter System yang melibatkan SPBG Offline yang tidak tersambung dengan pipa sumber gas melalui Gas Transportation Moduls (GTM). MRU juga merupakan pelengkap saluran distribusi BBG – CNG yang paling fleksibel dan mobile, baik dalam pengisian ulang storage maupun dalam mendekati konsumennya.

 

Realiasi penyaluran bahan bakar gas baik melalui SPBG atau MRU sampai dengan akhir Oktober 2015 sebesar 34.553 Klsp (Kilo Liter setara Premium) yang diproyeksikan hingga akhir tahun 2015 mencapai 42.000 Klsp.

 

Dwi berharap  converter kit dapat segera didistribusikan oleh pemerintah sehingga penggunaan infrakstruktur BBG semakin memberi banyak manfaat bagi lingkungan dan penghematan bagi masyarakat. “Envogas memiliki beberapa keunggulan, yang diantaranya adalah sifatnya yang lebih ramah lingkungan dan harganya yang lebih murah daripada produk turunan dari minyak bumi,” ucap Dwi.• RILIS/Starfy

Share this post