PADANG – Akibat COVID-19, pertumbuhan perekonomian di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami perlambatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sumbar di triwulan I 2020 hanya sebesar 3,92 persen. Angka ini mengalami penurunan 2,62 persen dibandingkan triwulan I 2019 sebesar 4,85 persen.
Guna mendukung Sumbar menggerakkan roda perekonomian daerah, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) I menghadirkan tujuh Pertashop di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ketujuh Pertashop tersebut dikerjasamakan bersama nagari setempat, sehingga membantu ekonomi lokal.
"Kemarin, Pertamina MOR I secara serentak meluncurkan tujuh Pertashop di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar. Pertashop tersebut berokasi di nagari Sungai Durian, Pakandangan, Ulakan Tapakis, Kuranji Hilir, Parit Malintang, III Koto Aur Malintang, Tanjung Gadang," tutur Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR I, pada Kamis, 23 Juli 2020.
Pertashop di Kabupaten Pariaman tersebut menjual BBM jenis Pertamax memiliki harga yang sama di SPBU. Kebutuhan stok Pertashop Kabupaten Padang Pariaman dikirim dari Integrated Terminal Teluk Kabung.
Nasyaruddin, Wali Nagari sekaligus pengelola Pertashop Pakandangan Kabupaten Padang Pariaman, mengungkapkan, dirinya bersyukur atas kehadiran Pertashop di wilayahnya. “Kami sebagai pengelola Pertashop, bisa memperoleh sumber pendapatan baru. Apalagi kalau warga menjadi terbiasa pakai Pertamax, makin tambah pemasukan nagari," kata Nasyaruddin.
Harapan Nasyaruddin, bisa jadi kenyataan. Karena data menunjukkan, konsumsi Pertamax di Sumbar mengalami tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumbar meningkat 18,59 persen dibandingkan Mei 2020.
Beroperasinya Pertashop juga akan mendukung perekonomian Sumbar melalui pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB).
"Tahun 2019, Pertamina MOR I menyumbangkan PBBKB sebesar Rp430 miliar untuk masyarakat Sumbar. Setoran PBBKB itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai Rp398 miliar," jelas Roby.
Sementara bagi konsumen, adanya Pertashop memberi keyakinan takaran dan kualitas BBM. Seperti disampaikan Budi, warga nagari Pakandangan. "Sebelum ada Pertashop, kami beli Premium dari pengecer hampir Rp10 ribu. Sekarang dengan harga Rp9.200 kami bisa dapat BBM berkualitas Pertamax. Takarannya pun pas," kata Budi.
Roby menambahkan, ke depan Pertamina akan menambah 18 lokasi Pertashop di wilayah Sumbar. Yaitu di Kabupaten Pariaman, Pesisir Selatan, Lima Puluh Kota dan Sijunjung. *MOR I/HM