JAKARTA - Pertamina Foundation berkomitmen mendukung penelitian kreatif untuk inovasi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Hal itu sejalan dengan keinginan Pemerintah guna mencapai Indonesia Mandiri Energi 2035.
Pertamina Foundation bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan kompetisi proyek inovasi EBT yang merupakan bagian dari Kompetisi Sobat Bumi 2020, melalui Program PFSains.
Program PFSains bertujuan menghimpun hasil riset dan praktik-praktik energi alternatif yang implementatif untuk penyediaan energi di daerah terisolir atau 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), serta berupaya menjawab permasalahan lainnya, seperti sampah perkotaan untuk inovasi biomassa.
“Nilai lebih diberikan kepada karya yang mengedepankan muatan kearifan lokal karena program itu memiliki prinsip community based research/technology,” ujar Agus Mashud Asngari, President Director Pertamina Foundation, pada Sabtu, 27 Juni 2020.
Kompetisi proyek inovasi EBT memiliki nilai strategis mengingat hasil akhirnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, potensi alam di Indonesia mampu mendukung berkembangnya EBT.
“Hanya saja, potensi tersebut belum diolah secara baik. Anugerah diberikan kepada mereka yang kreatif, ide cemerlang karya anak bangsa yang membutuhkan pendanaan dan bimbingan sehingga lebih termotivasi melakukan penelitian lebih mendalam,” pungkas Agus.
Mengutip dari laporan “Indonesia Energi Outlook 2019” yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, pada tahun 2018 Indonesia hanya menghasilkan total produksi energi primer berupa minyak bumi, gas bumi, batu bara dan EBT sebesar 411,6 MTOE. Indonesia masih membutuhkan minyak mentah dan BBM impor sebanyak 43,2 MTOE untuk memenuhi kebutuhan sektor industri.
Permasalahan krisis energi merupakan tanggung jawab setiap umat manusia. Sebab itu, Pertamina Foundation mengajak seluruh masyarakat berperan aktif mengatasi lemahnya ketahanan energi melalui kompetisi itu dalam program Kompetisi Sobat Bumi.
Kompetisi Sobat Bumi kategori Proyek Inovasi EBT dilaksanakan bersama Universitas Pertamina, dengan dukungan dari Direktorat EBT PT Pertamina (Persero), serta dari Kementerian Ristek dan praktisi energi.
Dari kompetisi itu nantinya muncul prototype dan masuk Riset and Development Pertamina serta dapat menjadi karya dalam skala komersial. “Itu yang dipesankan khusus Menristek, PF harus mulai berfikir EBT jangka panjang yang dapat dikembangkan secara komersial”, jelasnya.
Tahapan Kompetisi Sobat Bumi kategori Proyek Inovasi EBT akan dimulai dengan pengumpulan abstrak proposal yang mulai dibuka pada Sabtu, 27 Juni 2020, hingga akhir bulan Juli 2020.
Selanjutnya dilakukan pembuatan prototype berbentuk aplikasi program. Finalnya, yakni 10 besar peserta akan melakukan unjuk kreativitas implementasi prototype hasil penelitan.
Pemenangnya akan dipilih tiga karya terbaik, sekaligus menyandang anugerah Duta Energi Pertamina Foundation 2020.
Selain kompetisi proyek inovasi EBT, Kompetisi Sobat Bumi juga memiliki kategori kompetisi teori sains yang menyasar mahasiswa/i MIPA (Matematika, Biologi, Fisika, Kimia) di seluruh universitas di Indonesia. *PF/HM