SOLO - Fungsi Eksplorasi Direktorat Hulu, melakukan konsinyering membahas tindak lanjut struktur suspended dan penentuan kandidat big fish di Hotel Alila Solo, 14 s/d 16 Maret 2018, dengan 3 agenda utama: (1) Workshop Tindak Lanjut Struktur Suspended, (2) Penyerahan Struktur Penentuan Status Eksplorasi (PSE) 2017-2018, dan (3) Penentuan Kandidat Big Fish. Hadir dalam acara tersebut antara lain: SVP Exploration RP. Yudantoro, SVP Development & Production Panji Sumirat, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi R. Gunung Sardjono Hadi, para Direktur Eksplorasi dan Direktur Pengembangan dari Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, PT. Pertamina ADK, dan Pertamina Internasional EP (PIEP), beserta tim.
Dalam sambutannya Yudantoro menjelaskan, jumlah sumberdaya kontingen yang tercatat pada buku cadangan hulu per 1 Januari 2018 sebesar 3.9 miliar barel setara minyak (BBOE). “Angka sumber daya kontingen yang besar tersebut, menunjukkan adanya hambatan dalam proses monetisasi hasil-hasil temuan eksplorasi,” ucap Yudantoro. Penyelenggaraan konsinyering ini, dimaksudkan untuk memeta dan menentukan langkah strategis terhadap hasil temuan eksplorasi yang sampai saat ini belum dikembangkan.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan struktur-struktur temuan eksplorasi yang telah mendapat status PSE pada 2017 dan 2018, dari SVP Exploration kepada SVP Development and Production. Penyerahan ini ditujukan untuk memperkuat kesinambungan proses bisnis migas di Direktorat Hulu.Sebanyak 10 struktur dengan jumlah sumberdaya sebesar 69 juta barel setara minyak (MMBOE) telah mendapatkan persetujuan PSE pada 2017, sementara di 2018 baru 2 struktur dengan sumber daya 7,2 MMBOE. “Diharapakan dengan diserahkannya struktur PSE ini, setiap temuan eksplorasi segera termonitor tindak lanjutnya di fungsi Development,” ujar Yudantoro.
Menurut Yudantoro, program eksplorasi untuk menemukan cadangan-cadangan baru, dalam jumlah besar atau big fish akan terus dipacu. Dalam diskusi teknis mengenai potensi big fish, ada delapan kandidat big fish yang diusulkan untuk dibahas, yaitu: 4 dari PEP (Marsupial, Katowari, Marlin, Kemuning Emas) dan empat dari PHE (NWY, Tiara, Kemandung, Anggursi). “Dari hasil diskusi teknis itu, NWY layak masuk program pengeboran eksplorasi 2019/2020,” pungkas Yudantoro.•DIT. HULU