JAKARTA - PT Elnusa Tbk (Elnusa) menggelar acara ‘Elnusa Leader’s Sharing & Action’ (ELSA) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu 1 September 2021. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang sedang dijalankan Elnusa dengan menggandeng narasumber dari jajaran Direksi dan Senior Management Elnusa serta anak perusahaan.
Sharing session yang mengangkat tema “Culture Fit dan Trend Terdepan di Industri Migas” dilakukan secara virtual selama kurang lebih 2 (dua) jam. Tercatat sebanyak 261 peserta yang hadir berasal dari Mahasiswa UGM sendiri maupun masyarakat umum.
Acara diawali dengan sambutan oleh Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko. Dr. Danang menyampaikan harapannya, Universitas UGM dapat dengan intensif mempromosikan kerja sama dengan para pelaku industri dan ke depannya juga berkesempatan melakukan join research study, join lecture hingga internship.
“Saat ini kami sedang bekerja keras membangun talent-talent di UGM, kami berniat mencetak talent dari sedini mungkin sebelum para mahasiswa terjun langsung ke industri kerja, sehingga buah hasil yang nantinya tercipta adalah talent yang fit di sisi value, mindset serta culture,” ujarnya.
Sharing session kali ini diisi oleh dua narasumber yaitu Direktur Operasi merangkap Direktur Pengembangan Elnusa, Rony Hartanto yang memaparkan materi sesi pertama mengenai trend industri migas. Trend terdepan ini bergantung pada tiga aspek key energy figures yakni; pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi, dan emisi CO2.
Rony mengatakan “Perubahan ketiga aspek tersebut akan terus terjadi dan ini merupakan tantangan bagi kita semua. Rencana strategis dalam menghadapinya yaitu dengan semangat belajar yang tinggi, berani mencoba hal baru, dan harus bisa menciptakan ekosistem baru. Setiap talent di Indonesia harus memiliki jiwa yang mampu menciptakan teknologi agar kita tidak lagi bergantung pada luar negeri. Jadikan diri kita sebagai gelas kosong yang perlu selalu diisi,” ungkapnya.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Senior Manager of Property Management & GA, Dian Indra Bintoro mengenai Culture Fit. Bintoro menyampaikan kondisi Covid-19, penurunan harga minyak dan revolusi industri 4.0 memaksa perwira Elnusa khususnya untuk menerapkan New Way, New Norm dan New Experience.
Terciptanya pengalaman baru seperti Hybrid Work Model yaitu penggabungan antara WFO dan WFH dimana perwira memiliki kemampuan untuk memilih bekerja secara remote sesuai kebutuhan. Kemudian perubahan dari segala proses yang di-digitalkan seperti penggunaan Synergo yang dapat mengatur dan melacak presensi perwira yang bekerja secara remote akibat dampak dari pandemi covid-19.
“Meski kondisi berubah, Amanah yang menjadi salah satu tata nilai AKHLAK adalah poin fundamental yang harus dipegang teguh atas kepercayaan yang telah diberikan. Selain itu, kriteria yang harus dimiliki oleh generasi muda mendatang ialah yang memiki kecerdasan kreatif, mampu memecahkan masalah, dan IQ yang baik,” tutupnya.
Setelah sesi pemaparan dan tanya jawab, acara ditutup dengan foto bersama peserta sharing session, kuis pengetahuan mengenai materi yang disampaikan juga pengumuman peserta beruntung yang telah mengupload foto acara sharing session di Instagram Elnusa. Peserta yang hadir juga mendapat E-Certificate Elnusa Leader’s Sharing & Action.*ELSA