Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjadi Nara Sumber pada acara Business Talk (B-Talk) “Perempuan, Ketegasan, Kelembutan dalam Menguatkan Ekonomi” yang digelar secara live oleh Kompas Tv, pada Selasa (20/4). *Priyo

Emma Sri Martini: Terus Berjuang Srikandi Indonesia

JAKARTA - Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menjadi pembicara dalam Acara Btalk di Kompas TV yang berlangsung secara virtual pada Selasa (20/4), dengan mengangkat tema "Perempuan Ketegasan & Kelembutan Menguatkan Ekonomi".

Sebagai Perempuan yang berkecimpung di dunia minyak dan gas yang saat ini masih didominasi kaum pria, Emma menyampaikan, seorang wanita bekerja harus bisa multitasking dan memiliki peran ganda selain sebagai ibu rumah tangga.

"Sebetulnya Pak Menteri BUMN sudah sangat baik meng-encourage bahwa untuk Top Leaders di BUMN 15 persen minimal diisi Perempuan. Tentu affirmative policy yang membuat kesetaraan gender dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pekerja perempuan," ujar Emma.

Di Pertamina Board of Director ada dua perempuan dari enam jajaran direksi, artinya sudah 33 persen. Sedangkan secara keseluruhan di Pertamina populasi karyawan sangat minimal, total represent employee kita hanya 17,5 persen, sementara yang di senior leader baru 14 persen.

"Jadi memang kita perlu lagi meng-encourage pekerja, khususnya perempuan yang sebetulnya punya talenta yang tidak kalah hebat dan tidak kalah kuat dari laki-lakinya," ujar Emma

Emma menambahkan, para wanita yang memberikan kontribusi adalah representasi Kartini masa kini. "Kartini masa kini tentunya berbeda di masa saat Kartini masih hidup. Kita bisa melihat, Kartini di Indonesia juga sudah di-recognize tak hanya di domestik tapi juga global dan itu sangat membanggakan. Jadi teruslah berjuang dan berkontribusi para Srikandi Indonesia, rasanya kita cukup ruang berkontribusi untuk negeri kita tercinta," ucapnya menjelaskan.

Ia berharap bahwa perempuan bisa berkontribusi lebih memberikan yang terbaik bagi keluarga, bangsa, negara, mulai dari masyarakat doestik hingga global, sehingga peran perempuan bisa semakin mendunia dan diakui. *RIN/PW/HM

Share this post