Jakarta - Energi merupakan produk budaya, setiap peradaban mempunyai sumber energi untuk kelanjutan hidupnya. Masyarakat Indonesia sebagai pelaku budaya harus mempunyai akses sebesar-besarnya terhadap sumber energi yang dimiliki.
Dari tolak ukur tersebutlah, Serikat Pekerja Pertamina Hulu (SPPH) melaksanakan Talkshow BBM "Budayawan Bicara Migas" yang berlangsung di Lantai Ground Kantor Pusat Pertamina, Selasa (30/10) dengan menghadirkan pembicara para budayawan Indonesia yaitu, Donny Gahral Adian dan Radhar Panca Dahana.
"Selama ini masalah migas hanya tertarik pada permasalahan ekonomi sementara jika kita lihat berdasarkan peradaban, migas merupakan bagian dari produk budaya dan budaya itu tidak lepas dari masyarakat," demikian diungkapkan oleh Ketua Umum SPPH, Dedi Yusmen.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, dengan melibatkan kaum budayawan melalui talkshow migas ini maka diharapkan secara tidak langsung para budayawan turut mensosialisasikan kepada masyarakat secara umum bahwa migas adalah bagian dari budaya.
Hal itu turut dibenarkan oleh Budayawan, Donny Gahral Adian bahwa Manusia membutuhkan energi dalam peradabannya. "Jika kita bicara energi berarti berbicara bagaimana untuk memasok energi untuk mencukupi kebutuhan," ucapnya.
Menurut Donny di jaman sekarang ini inovasi menjadi kebutuhan agar bisa bergerak lebih maju. Namun setiap inovasi pasti menimbulkan persoalan yang tersembunyi, untuk itu perlu diperhatikan prilaku manusianya.
Sementara itu Radhar Panca Dahana sangat setuju dengan visi dan misi yang dijalankan oleh Pertamina yaitu selain menjadi perusahaan migas juga menjadi perusahaan energi dengan harapan tidak mengabaikan nilai-nilai budaya.
"Kita hanya memikirkan energi dari sisi konstruktif,sains dan teknologi namun tidak melihat sisi budayanya. Padahal dari sisi konstruktif, sains dan teknologi tersebut menimbulkan limbah-limbah baik itu limbah positif dan negatif yaitu limbah sosial dan limbah kultural," ujar Radhar.
Minyak dan gas bumi adalah salah satu pilihan sumber energi yang saat ini harus dijaga ketersediaan dan penggunaaannya. Karena itulah, Negara dan masyarakat Indonesia bertanggung jawab untuk mengelola energi sekarang dan masa depan untuk kelangsungan peradaban Indonesia.