Jakarta – “Tugas kita berat. Untuk mereka yang tidak siap bekerja keras,tidak siap berkontribusi,tidak siap untuk menghadapi tantangan,masih ada waktu untuk bisa mundur dari Pertamina karena Pertamina membutuhkan tenaga yang tangguh dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan dan menjadi role model”.
Demikian dikatakan oleh Direktur Marketing & Trading Pertamina, Hanung Budya dalam kesempatan Penutupan Program Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) dan Bimbingan Praktis Ahli (BPA) Pertamina Batch II Tahun 2011, di Lantai M Kantor Pusat Pertamina, Jumat (23/11).
Hanung juga mengatakan bahwa dalam 12 tahun ke depan Pertamina harus bisa melipatgandakan revenue, ebitda dan produksi. Selain itu, Pertamina dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Oleh karena itulah Hanung mengajak agar para BPS dan BPA bisa bersama sama untuk siap menghadapi tantangan menjadikan pertamina berjaya di tahun 2025 dan menjadikan Pertamina sebagai perusahaan Fortune 100.
“Menjadi pekerja Pertamina merupakan sebuah kebanggaan tapi jangan pernah bermimpi bekerja di Pertamina bisa santai, nyaman dan lahan untuk menjadi kaya apalagi korupsi. Pertamina tidak akan memberikan tempat untuk pekerja seperti itu,” tegas Hanung.
Untuk peserta program kali ini terdiri dari 381 peserta, meliputi 5 jurusan yaitu; BPS Marketing & Trading sebanyak 62 orang, BPS Keuangan sejumlah 32 orang, BPS Integrated Supply Chain 18 orang, BPS Legal 7 orang, BPA Refinery 130 orang dan BPA Marketing & Trading 132 orang.